20 - Reno Mawar

2.4K 125 8
                                    

Buquiet Skatepark, Bandung

"Raffa Reno" mereka berdua nengok kearah suara ternyata ada Luna dan Mawar. Mereka berjalan kearah Luna dan Mawar

"2 bangke"

"Sialan lo" Ucap Mawar sambil lempar kacang yang sedang di makannya kemuka Reno.

"Ngapain lo kesini?"

"Duduk"

"Iya gua tau kembang tapi lo ada keperluan apa disini?"

"Liat-liat aja sih"

"Lo berdua? Satu lagi mana?"

"Elang?" Jawab Raffa

"Terus siapa lagi biji lo kalo bukan Elang"

"Lagi jalan sama Alyssa"

"Lo ngapain lun?"

"Liatin orang main aja Raff" jawab Luna tanpa menatap Raffa.

"Kalian masih pake seragam udah kesini? Emangnya ga ganti baju dulu
?"

"Males aja"

"Yaudah lo tunggu disini ya ren gua mau main dulu" Reno ngangguk

"Kaki lo udah sembuh" Tanya Luna sambil melihat Reno.

"Alhamdulillah lun udah"

"Harusnya diamputasi aja kaki lo" Reno menatap Mawar tajam

"Idup lo tuh diamputasi"

"Kok lo punya sepedah kaya Raffa juga?" Tanya Luna.

"Harus dong, mereka berdua aja punya skateboard, gua Raffa punya gitar, gua Elang punya sepedah. Saling mengisi"

"Perut kali ah diisi"

"Otak lo tuh diisi biar pinter"

"Berantem mulu deh nanti jatuh cinta loh"

"NAJIS " Luna senyum

"Gimana sama Raffa udah ada kemajuan lun?" Luna Geleng kepala

"Dia cuek banget Ren" jawab Luna melihat kedepan lebih tepatnya melihat Raffa yang sedang bermain sepeda.

"Iya emang tapi kalo dia udah sayang sama seseorang dia bakalan sayang banget hati dia itu limited edition"

"Iya gak kaya hati lo dilelang".celetuk Mawar

"Itu karena terlalu banyak cewek yang mau sama gua, gua kan gak mau nyakitin cewek" jawab Reno santai

"Itu sama aja lo nyakitin cewek"

"Gua gak nyakitin merekanya aja yang terlalu berharap sama gua"

"Karena lo kasih harepan"

"Kenapa lo jadi sewot? Lo cemburu? Lo suka sama gua? Lo sayang sama gua? Lo cinta sama gua?"

"GAK"

"Berisik lo berdua" ucap Raffa berjalan kearah mereka lalu duduk disamping Luna.

"Lun ada minum gak?"

"Ada nih. Mau?" Ucap Luna memberikan minuman pada Raffa.

"Iya aus banget"

"Pegel banget lagi kaki gua"

"Sini gua pijitin." Ucap Luna.

"Ini nih punggung gua" Ucap Raffa sambil menarik tangan Luna mengarahkan kepunggungnya.

"Kan kaki yang main kok punggung Raff?" Ucap Luna bingung

"Itu modus lun"

"Sana lo pulang udah sore pasti lo dicariin ibu" usir Raffa

Next Generation [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang