2

14.5K 1.6K 30
                                    

*Happy Reading*

Mingyu POV

Plak!

Ya ampun! Drama macam apa ini! Kenapa namja itu menampar Ny.Jeon?

"SUDAH KUKATAKAN BERHENTI MENGURUS ANAK GILA INI!"

"TAPI DIA ANAKKU! DIA LAHIR DARI RAHIMKU!!"

"PERSETAN! Jeon Soonyoung! Kembali ke kamarmu! Jangan urusi anak gila ini!!!"

"T...tapi appa-"

"Tidak ada tapi-tapian! CEPAT!"

Sebenarnya apa yang membuat ahjussi didepanku ini marah sekali? Dan lagi kenapa dia tega sekali membentak anak-anaknya?? 

Akhirnya namja bermata sipit itu berjalan pergi dengan muka merah, sepertinya menahan tangis. Ok aku mengerti perasaanmu bung!

"Sekali lagi ku lihat kau mengurus anak gila ini! Aku tak akan segan membuangnya!"

Setelah berucap begitu, ahjussi itu berjalan pergi. Meninggalkan Ny.Jeon yang menangis hebat dan eomma yang berusaha menenangkannya.

"Mingyu, bisa tolong antarkan Wonwoo ke kamarnya? Kamarnya di paling ujung, pintu berwarna coklat."

Aku mengangguk, tentu aku tak akan tega menolak permintaan Ny.Jeon karena yeoja paruh baya itu tengah menahan isakannya lagi. Aku kemudian merangkul namja manis itu dan mengajaknya pergi setelah memastikan keadaannya baik-baik saja.

Mingyu POV END

"Apakah ini kamarmu?" Mingyu menunjuk sebuah pintu berwarna coklat sambil menatap namja manis disampingnya, berharap mendengar jawaban dan suara namja itu. Namun yang ada, dia malah menjawabnya dengan anggukan singkat.

'Well mungkin lain kali.'

"Araseo..."

Cklek

Mingyu membuka pintu kamar namja disampingnya, sedikit berdecak kagum melihat ukuran kamar itu yang terbilang sangat besar. Namun sayang, terlalu hampa dan kosong.

Entahlah, Mingyu tak mengerti mengapa kamar ini benar-benar terlihat begitu suram, sama seperti namja disampingnya ini. Bila saja yang memiliki kamar sebesar ini adalah dirinya, mungkin kamar ini sudah full dengan berbagai macam barang, entah itu komputer, gitar, dll.

Setelah mendudukkan namja itu di kasur, Mingyu berjongkok di depannya. Menatap dalam mata itu sambil tersenyum tipis, "Gwenchanna?" Tanyanya lembut. Untuk sesaat namja didepannya membulatkan mata terkejut, namun kembali menatap Mingyu kosong. 

"..." Seperti yang diduga, namja itu sama sekali tak menjawab pertanyaan Mingyu. Dan Mingyu mencoba mengerti.

Namja tampan itu kemudian memegang tangan namja di hadapannya, "Namaku Mingyu, Kim Mingyu. Jadi...siapa namamu?" Seakan tak kehabisan topik, Mingyu kembali memberikan pertanyaan. Sambil berharap dapat mendengar suara namja di hadapannya.

"..."

Dan hal yang sama dia dapatkan, tak ada jawaban seperti tadi dan Mingyu menyerah.

"Baiklah, namamu Wonwoo-kan? Jeon Wonwoo?"

"..."

Mingyu menghela nafasnya, lalu berdiri dari posisi jongkoknya, "Baiklah, aku pulang saja. Sampai jumpa Wonwoo, senang berkenalan denganmu."

Wonwoo menatap Mingyu sejenak, lalu menunduk. Sama sekali tak memberi respon atas ucapan Mingyu. Mingyu mengangguk acuh, mengusap sebentar rambut Wonwoo lalu berjalan pergi tanpa menoleh sedikitpun. Mungkin memang dia tak bisa mendekati namja manis itu, toh menyerah saja. Tak ada gunanya bila seperti ini.

SILENTOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz