22

9.2K 1.1K 12
                                    

*Happy Reading*

BRAK!

Wonwoo tersentak kaget ketika mendengar gebrakan keras dipintu kamar Dino. Disana, berdiri Mingyu yant tengah menatapnya tajam, kemudian melangkah mendekati Wonwoo tanpa adanya ekspresi apapun sehingga Wonwoo sendiri gugup.

'Dia...kenapa?'

Tanpa mengucapkan apapun, Mingyu langsung mendudukkan badannya disamping Wonwoo. Menoleh ke samping untuk melihat wajah manis bak malaikat itu agar terlihat lebih jelas.

"Kau mengabaikan kakakmu sendiri" Kata Mingyu pelan dengan nada kesal. Wonwoo menunduk, "Padahal dia benar-benar ingin bertemu denganmu" Lanjutnya.

'Seharusnya kau tau, aku tak pernah ingin bertemu lagi dengannya' Wonwoo bergumam dalam hati.

"Tidak...bukan hanya Soonyoung hyung, namun keluargamu yang lain" Mingyu melanjutkan.

'Kau tidak mengerti Mingyu...'

"Bila kau berpikir bahwa aku tak mengerti, maka jawabannya adalah YA! Aku tak mengerti!" Ujar Mingyu dengan nada keras. Ia mengepalkan tangannya selagi menatap Wonwoo yang berusaha menghindari tatapannya.

Mingyu beranjak dari duduknya, memilih berjongkok di depan Wonwoo lalu menangkup pipinya lembut. Sama seperti yang ia lakukan kemarin.

"Kau ingat apa yang aku ucapkan kemarin? Bila di dunia ini tak ada lagi orang yang dapat kau percaya, tak ada lagi yang bisa kau jadikan pegangan, maka percayalah padaku."

"Ucapanku itulah yang terus kupegang sampai saat ini dan sampai kedepannya. Aku sudah berjanji, bukan?"

Wonwoo menunduk dalam, "Aku tak tau alasan apa yang membuatmu menghindari Soonyoung hyung. Tapi aku ingin kau tau, ada aku di sisimu..." Mingyu mengelus telapak tangan Wonwoo menggunaka ibu jarinya, meminta pemuda itu untuk balas menatapnya.

Tidak lama badan Wonwoo bergetar hebat, airmatanya menggenang tanpa diperintah.

Mingyu menganggul, "Baiklah, keluarkan semuanya. Kuharap kau bisa tenang setelah ini" Mingyu segera menarik Wonwoo ke dalam pelukannya, mengusap lelehan airmata yang membasahi wajah manis itu, lalu mengelus punggung Wonwoo dengan lembut. Berharap bahwa setelah ini, pikiran Wonwoo akan berubah.

.

.

.

"Apa sesuatu terjadi di dalam? Kenapa Mingyu lama sekali?" Tanya Jun memecah keheningan.

Minghao mengedikkan bahunya, "Nan molla. Kurasa Mingyu sedang mengajak Wonwoo berbicara" Balasnya ragu.

"Bagus, sekarang apa yang kita lakukan?" Tanya Seungkwan bosan. Jeonghan tersenyum lebar, "Kita jalan-jalan saja bagaimana???"

"Ugh sirheo!" Tolak Seokmin. Wajahnya berkerut, menunjukkan ketidaksetujuannya mengenai usulan Jeonghan.

"Mwo? Wae?"

"Sejujurnya, aku ingin mengetahui lebih dalam tentang Wonwoo" Ujarnya kalem. Jisoo mengangguk semangat, "Benar, kita harus tau pemicu mengapa Wonwoo menjadi seperti ini."

Serempak, mereka semua yang berada disana menoleh kepada Soonyoung. Melempar tatapan bertanya kepada pemuda itu sehingga orang yang ditatap berdehem canggung.

Soonyoung menggaruk pipinya sejenak, mengerti maksud dari tatapan mereka semua, "Eung, bagaimana ya?"

"Sudahlah Soonyoung jangan kaku pada kami, ayo ceritakan saja!" Ujar Jeonghan semangat.

"Tapi aku tak terlalu yakin, kejadian itu sudah lama sekali" Balasnya masih berusaha menolak. Lagipula, ia sudah menceritakan kejadian yang dialami Wonwoo beberapa saat yang lalu. Yaa...walaupun hanya beberapa orang yang berada disana ketika ia menceritakannya.

SILENTWhere stories live. Discover now