26

8.6K 1K 21
                                    

*Happy Reading*

"Angkat tangan! Kami dari pihak kepolisian!"

Deg

"S...sebenarnya ada apa ini?" Tanya Woora panik

Seorang polisi bername-tag 'Choi Sul-Chan' menodongkan pistolnya kearah Woora. Woora mengangkat kedua tangannya, kemudian memasang senyuman manis -Walau kaku- kepada kelima polisi tersebut

"Bisakah bicarakan ini baik-baik? Silahkan duduk" Ujarnya sopan.

"Kami tidak memiliki banyak waktu nona, kami akan menggeledah rumah ini sekarang"

Seungcheol terbelalak "Untuk apa rumah kami di geledah? Tidak ada apapun disini!"

Polisi lain berbadan tegap berjalan mendekati Seungcheol, kemudian tersenyum tipis kepadanya "Kami diberi tugas untuk menggeledah rumah ini nak"

"Tapi bukankah perlu persetujuan dulu? Dan kami menolak!" Kata Woora lantang

Polisi lainnya berbadan agak tambun terkekeh pelan "Apa seluruh keturunan keluarga Jeon seperti ini? Apa kalian ini keluarga pembunuh? Aku benar-benar curiga apakah kalian ini juga sering membantu appa kalian untuk membunuh seseorang"

Seungcheol mendelik tajam "Jangan asal bicara pak! Kami tidak seperti itu!"

"Tapi siapa yang tau?"

Polisi bernama Sul-Chan itu menghela nafasnya kemudian memandang Seungcheol dengan tatapan teduh "Begini nak, apa kalian sudah mendengar berita pembunuhan yang dilakukan oleh appa kalian?"

Woora mengangguk "Kami telah mencoba untuk datang kemari kemarin siang, namun rumah ini sedang kosong kemarin. Kami kemari untuk menggeledah sekaligus meminta keterangan kepada kalian dan juga Tn.Jeon, apakah beliau ada disini?"

Soonyoung menyeringai "Sayangnya pak, Tn.Jeon sedang pergi keluar"

Wajah polisi yang berbadan agak tambun itu berubah kesal "Tunggu apalagi? Kita harus menggeledah rumah ini!"

Polisi bernama Sul-Chan menggeleng "Apakah kalian memperbolehkan kami menggeledah?"

Dan pertanyaan itu tentu saja dijawab gelengan oleh Woora, Seungcheol dan Soonyoung. Polisi itu menganguk "Ayo kita kembali, ketua hanya menyuruh kita menggeledah rumah ini atas persetujuan orang didalamnya"

"Tapi Sul-Chan! Kita tidak akan mendapat jawaban mengenai kasus ini!" Seru polisi berkulit agak coklat

Polisi bernama Sul-Chan itu terdiam, kemudian menatap Woora sejenak. "Apa kami boleh menggeledah rumah ini?" Tanyanya sekali lagi dengan nada lebih lembut

Woora menghela nafasnya, menoleh ke belakang untuk melihat kedua adiknya.

"Baiklah, tapi tolong jangan membuat kekacauan disini"

.

.

.

Jeonghan meletakkan beberapa piring di atas meja makan dengan senyuman bangga, "Tinggal menggoreng ayam-nya maka semua beres!"

"Loh hyung, semua sudah di masak? Kalau dingin bagaimana?" Tiba-tiba saja Dino datang menghampirinya dengan raut bingung, "Iya, bila sudah dingin akan hyung panaskan lagi. Mudahkan??" Jawabnya enteng

Dino mendengus sesaat, kemudian mendudukkan badannya di kursi dengan mata berbinar "Hyung! Aku boleh memakan cumi ini? Tampilnya terlihat sangat menggiurkan!"

"Andwe! Tunggu saat semuanya sudah datang. Dasar kau ini!" Gerutu Jeonghan

"Hehe mianhae hyung"

SILENTWhere stories live. Discover now