Tentang Kita

20 3 0
                                    

Terasa nyata padahal dia hanya mimpi yang menjelma dalam duniaku.

Pikirku, semua palsu.

Lalu siapa lagi yang bisa kau percaya?

Padahal kau tidak pernah sendiri.

Memaknai kesendirianmu, itulah dia.

Hapus semua kejenuhan yang mengendap seperti larutan pekat yang mengotori jiwa.

Menetralkan hati dengan ion positif, akui saja cinta.

Tunjukkan saja hal yang kau suka meski kadang terbatas dan sulit bebas.

Bisakah kau masih bernapas?

Asal kau tahu, bumi ini luas.

Laut membiru di langit beledru.

Hanya bintang yang masih membisu.

Belum menjawab asaku.

Tapi tak perlu mengharap mentari tetap bersinar.

Karena malam berselimut pekat.

Bulan pun enggan mendekat.

Apa langit masih bisa kudekap?

Biar tidak pun tetap akan kugenggam erat.

Tak ada penat dan tak akan terasa berat.

Coba yakinkan hati yang seakan menciut dengan pikiran besar.

Membiarkan angan merayap ke dinding perasaan.

Menyelami pikiran yang masih sama.

Masih sama kah juga rasamu?

Atau hanya rasaku yang beda.

Tetap tak akan goyah meski dihantam pukulan keras.

Bertahan itulah yang jadi andalan.

Sabar itu perisai.

Senyum itu kekuatan.

Kini kusadari hal itu ada pada dirimu.

Dan kau adalah aku.

My Word My WorldWhere stories live. Discover now