1

659 25 8
                                    

HUAAAAH!!

Desahnya seraya meraba-raba meja disamping tempat tidurnya untuk mengambil jam beker yang sejak tadi berbunyi memekakkan telinga

Membuka mata melirik jam yang sekarang sudah berada di tangannya, perlahan ia usap kelopak matanya untuk melihat lebih jelas angka yang ditunjuk jarum jam. Ia terbelalak melihat jarum jam itu, berlari dan berkemas secepat mungkin

"MALAAA...!!! Cepat turun! Papa bisa telat kalau kamu ngak turun 5 menit lagi...!!" teriak Mamanya dari ruang makan keluarga yang berada di lantai satu. Anggia Rethana Kemala Tifani tidak membalas teriakan mamanya, ia tidak mempedulikannya

"Ma, Mala ngak sarapan ya pagi ini, telat mala nanti ma, huuh.." cerocos Kemala saat tiba di ruang makan keluarga sambil mengatur nafasnya yang naik turun akibat berlari-lari sejak tadi

"Kamu tuh kebiasaan bangun kesiangan, lihat tu papa nunggu kamu sejak tadi!" jari Mamanya (Tifani) terarah pada papanya (Asyraf) yang saat ini melipat muka seperti hendak memarahi Kemala atas kelakuannya itu

"Pa, jangan marah sekarang ya, Mala bisa telat jadinya kalo dimarahin sekarang," seru Mala takut-takut melihat raut wajah papanya.

Asyraf berjalan keluar meninggalkan anaknya yang merengek supaya tidak dimarahi dan melambaikan tangan pada Tifani yang saat ini berdiri di belakang Kemala, memasukkan kotak kedalam tas kecil kesayangan Mala "apalagi ini ma?" tanya Mala

"kamu ngak sarapan jadi mama kasi bekal buat kamu, jangan lupa dimakan! Nanti kamu sakit mama yang repot!" kata mamanya

"iya-iya ma, Mala abisin semua sama kotak-kotaknya, hahaha" jawab Mala sambil tertawa. Mamanya hanya geleng kepala mendengar jawaban Kemala "Mala berangkat dulu ma, Assalamualaikum"

Mala berlari kecil menuju ke papanya, terdengar olehnya Tifani menjawab salamnya

Hening...

Dalam mobil Kemala hanya diam dan bersorak dalam hati 'aman hidup gue!' seenggaknya sampai papa pulang Mala aman

"ngelamun aja kerjaannya, masi pagi Kemala" papanya bersuara sambil menepuk bahu kanan anaknya memecah keheningan diantara mereka

"Mala takut telat, pa" keluh Mala ditambah dengan wajah memelasnya

Asyraf tertawa geli melihat wajah memelas anaknya "salah kamu kan yang bangun kesiangan" lanjutnya setelah tawanya reda "dan lagi-lagi membuat papa ikutan terlambat seperti kamu"

"apaan sih papa?! Oke deh Mala yang salah, tapi papa jangan marah ya pas nanti pulang kerja" Mala mengubah ekspresi wajahnya yang memelas menjadi ekspresi manja, merajuk pada papanya

"udah nyampe aja, Mala turun dulu ya pa!" pamitnya yang dibalas dengan lambaian tangan dari Asyraf

"Untung gue ngak telat, makasih papa lofyou!" katanya setelah turun dari mobil berjalan menuju gerbang. Tiba-tiba...

Tiiiiitt...!!!

Kemala terperanjat akibat suara klakson motor yang tiba-tiba berada dibelakangnya yang hampir saja mencelakakan dirinya, ia memutar badannya agar dapat berhadapan dengan orang yang membuatnya kaget

"eh lo! Punya mata ngak LO?!" teriaknya memaki seseorang yang wajahnya bersembunyi di balik kaca helm yang berwarna hitam itu

"Bisa ngak lo beranjak dari sana? Gue mau masuk!" bukannya menjawab perkataan Kemala ia malah memerintahkan Kemala Agar beranjak.

Kemala diam di tempat menahan amarahnya

"minggir sana! Bisa telat gue gara-gara lo!" teriaknya sambil membuka kaca helmnya yang kini melihatkan aura ketampanannya

"lo yang salah kenapa lo yang sewot HAH!" balas Mala melotot pada pemilik wajah yang sangat tampan itu "dan kalo lo ngak mau telat ya ngak perlu gini juga kali, ANAK ORANG BISA MATI!!" lanjutnya memaki si tampan itu 'lagi'

"TERSERAH APA KATA LO!!" katanya merasa tidak bersalah, melewati Kemala yang masih berapi-api

Kemala melanjutkan jalannya yang sempat terhenti karena kejadian tadi.

"Udah untung lo ngak gue tendang tadi!!" gerutu Mala saat berjalan di koridor menuju kelasnya. Kemala sangat pandai Karate, sejak kecil dengan bela diri ini ia bisa menjaga diri sendiri dari orang-orang yang berniat jahat padanya

Mala berjalan memasuki kelasnya dan duduk disamping teman sebangkunya yang saat ini terlihat bingung melihat muka masam kemala. Teman Mala itu akhirnya bertanya pada Mala, karena ia rasa sepertinya tidak ada yang salah dengan pagi ini "kenapa lo?"

"kesal gue Kim" kata Mala malas menjawab pertanyaan Kimi

"Lo ngak telatkan? Ngak dihukum seperti biasa? Jadi ap--" Kimi terhenti bertanya saat Kemala memotong kata-katanya "lo bisa diam ngak sih?"

Mala menatap datar ke manik mata Kimi, membuat kimi terpaksa diam untuk beberapa menit kedepan

"jangan ditanya sekarang Kim, kasi waktu buat dia nenangin diri dulu" bisik Seli yang paham dengan sifat Kemala

***

Harap maklum, masih pemula🙇

Sedekat Nadi Sejauh TakdirWhere stories live. Discover now