5

141 12 2
                                    

Milano masih menatap Kimi lamat-lamat. Ia memperhatikan wajah Kimi dari mata, hidung, mulut dan pipi Kimi (pipi?). Ia berhenti dipipi Kimi, tampak olehnya pipi Kimi mengeluarkan rona merah. Ia mengusap pipi kanan Kimi, membuat Kimi sontak kaget. Kimi membeku menatap mata coklat di hadapannya. Jantungnya kini berdetak lebih kencang dari biasanya, sementara dihadapannya Milano tersenyum manis 'senyum lo.. Aduuuh' batin Kimi. Sifa dan Seli diam. Milano berhenti mengusap pipi Kimi berkata "Gue rasa, gue mengenal lo" Milano menatap dalam manik mata Kimi "Apa lo mengenal gue?" tanyanya.

"Ya pasti lah dia kenal sama lo!" terdengar olehnya suara berat menjawab pertanyaannya. Milano memalingkan wajah melihat pada orang bersuara berat itu, "Lo kan 'bintang' di sekolah ini" orang itu melanjutkan kata-katanya dengan menekankan kata 'bintang' di dalam kalimatnya

"Kak Andre?" kata Milano

Kak Andre menatap datar Milano. Perlahan ia terkekeh dan berkata "pertanyaan lo ada-ada aja, No" ia tersenyum geli "semua orang di sekolah ini tuh kenal sama lo" kata Kak Andre meletakkan tangannya di bahu Milano

"Basi!!" umpat Kemala yang saat ini menarik botol minummnya di tangan Milano dengan kasar. Kemala berlari memasuki kelasnya, ia dapat merasakan ada seseorang yang juga berlari menyusulnya.

"Gue belum selesai makai botol minum lo, kenapa malah lo ambil terus lari kayak maling gitu?" tanya Milano yang saat ini duduk di hadapan Kemala yang sedang bersungut-sungut dan menatap benci padanya. Milano balas menatap Kemala heran "Lo marah sama gue?"

Mala buang muka menatap kosong kesamping. Saat ini jam istirahat, kelas Mala sepi seprti biasa, orang-orang malas berada di dalam kelas lebih memilih berada di kantin mengisi perut mereka.

Hanya ada ia dan Milano di kelasnya saat ini

Milano berdecak, kedua tangannya mengenggam tangan Kemala yang terletak di atas meja.

Kemala menatap sinis pada Milano "Ngapain lo pegang-pegang gue?!" kata Kemala sambil menepis tangan Milano dengan kasar.

Lalu Kemala menyembunyikan tangannya di bawah meja.

Milano berdecak dan memajukan badannya menatap tepat di manik mata Kemala. Lama.

"Apaan sih?!" kata Kemala

Milano masih menatapnya. 'Cantik juga ni bocah' batin Milano, lalu Milano tersenyum.

Kemala mengernyitkan kening melihat Milano yang tak henti-henti memandangnya. 'Ni orang kenapa sih?' batinnya.

Milano masih menatapnya. "Eh apaan sih lo?!" kata Kemala membulatkan matanya.

Milano bergidik ngeri melihatnya. "Tadi gue mau bilang kalo lo itu.." Milano menggantungkan kata-katanya "Kalo lo itu kayak monster, hahaha"

Kemala mengepalkan tinjunya dibawah meja dan berdesis "BRENGSEK!"

Milano tertawa melihat wajah marah Kemala. Ia berdiri "Gue rasa lo lagi pms deh" katanya berlalu dari Kemala

***

Teman-teman Kemala ingin menyusul Kemala. Tapi ditahan oleh kak Andre.

"Jangan deh. Mending kalian disini aja dulu" Andre membentangkan tangannya menahan ketiga teman Kemala. Teman-teman Kemala terpaksa menuruti perkataan Andre. Mereka berhenti melangkah. "Memangnya cewek tadi siapa sih?" kata Andre

"Namanya Kemala kak. Dia teman aku."  Sifa angkat suara menjawab pertanyaan Andre sekenanya

"Gue udah tau kalo dia tu teman lo" desahnya "maksud gue, cewek itu siapanya Milano?" sambungnya

Ketiganya serentak menggelengkan kepala.

"Ya udah deh, lupain aja" Andre tampaknya masih bingung tapi ia tidak menanyakannya lagi. "boleh ngak gue kenalan sama kalian?" tanya Andre pada Sifa, Seli dan Kimi.

Ketiganya mengangguk dan memperkenalkan diri pada Andre.

"Oke sekarang gue. Nama gue Naufal Pratama" Andre memperkenalkan diri. Tiga orang di hadapannya kini mengernyitkan kening. "Kalian bingung? Hahaha" Andre terbahak-bahak "Oke. Jadi gini, gue--" Andre terhenti.

"Jangan percaya sama yang kak Andre bilang" kata Milano yang tiba-tiba muncul di belakang Andre "Nama kak Andre tu 'Riki Andre Toteles' bukan Naufal Pratama, hahaha." kata Milano tertawa

Mereka bertiga ikut tertawa dibuatnya. "pantesan ngak mirip sama sekali" sambung Kimi setelah tawanya reda

"becanda dikit kan gapapa, gue niatnya tu sebenarny--" kata Andre terpotong karena bel berbunyi.

"Gue duluan. Bye!" Kata Milano melangkah pergi menyisakan Andre dengan tiga teman Kemala

"Oke" kata Andre pada Milano. Lalu beralih pandang pada tiga teman Kemala. "Gue ke kelas dulu ya cewek-cewek cantik" kata Andre mengedipkan matanya lalu melambaikan tangannya pada tiga teman Kemala

Kimi bergegas menuju kelas. Sedangkan dua kembar itu malah menggunjing Andre "Kak Andre tuh ganteng juga yak?" kata Seli datar.

"Lo bertanya atau menyatakan sih?" jawab Sifa mendengar pertanyaan Seli yang mirip pernyataan itu

Seli bergidik "Ah lo! Gue nanya nih!"

"Kalo menurut gue sih gantengan kak Milano deh" kata Sifa

"Kak Milano terus yang ada di otak lo!" kata Seli mengendus sebal

Mereka beragrumen sampai di kelas.

Seli yang dulu sampai di kursinya melihat temannya -Kemala dan Kimi- bertanya "Ngi, lo kenapa tadi?" Seli sengaja mengganti nama kecil Kemala menjadi 'Anggi' yang merupakan nama depan Kemala

Kemala mengendus mendengar Seli

Kimi geleng kepala pada Seli memberi kode bahwa Kemala kini sedang tidak mau diganggu. Seli mengangguk samar pada Kimi. "Eh gue jadi keinget yang tadi deh" kata Seli mengernyitkan kening

Kimi balas mengernyitkan kening

"Lo pura-pura ngak tau lagi,, huuh!" desah Seli sebal

"Maksud lo apa sih?" tanya Kimi yang memang tidak tahu apa-apa

"Yang tadi. Pas kak Milano bilang dia kenal sama lo" cerocos Sifa yang ikut sebal melihat Kimi

"Emang kenapa?" tanya Kimi lagi

"Gue mau dengarin penjelasan lo. Jadi bener ngak kalo lo saling kenal sama kak Milano?" tanya Seli

Kimi diam.

"Kenapa lo diam? Jawab dong!" seru Sifa

"Hei Twin!"

Sifa dan Seli tersentak kaget. "Eh. Iya bu, maaf" kata Sifa dan Seli bersamaan

Kimi terselamatkan dari pertanyaan Sifa dan Seli untuk beberapa jam kedepan karena Bu Emi guru Matematika mereka datang

"Menghadap ke depan semuanya! Perhatikan saya menerangkan!" perintah bu Emi

Semua murid bermalas-malas mematuhi perintah dari guru mereka. Karena menurut mereka pelajaran ini adalah pelajaran yang membosankan karena gurunya -bu Emi- adalah guru yang banyak 'Bacot'

'kali ini aku berterima kasih padamu guruku' batin Kimi. Kimi merasa terbebas dari pertanyaan dua kembar yang sangat kepo itu

***

Makasih buat yang udah baca sama yang udah kasih Vote😘

Sedekat Nadi Sejauh TakdirWhere stories live. Discover now