04. Who are you, Jeon?

4.8K 570 51
                                    

Pesan singkat; semua karakter yang ada disini berbicara bahasa Jepang, terkecuali Jungkook, Taehyung, Namjoon dan Hani.

  -0o0-  


Jika seseorang bertanya; Jungkook, apa kau lelah?

Dengan senang hati, Jungkook akan mengatakan iya.

Menyesal telah mengambil keputusan tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Menggendong Taehyung hampir berjam-jam bukanlah hal yang harus dikatakan menyenangkan, justru membuatnya kesakitan, apalagi di bagian bahu serta pinggangnya.

"Jungkook—"

Ah, mulai lagi.

Jungkook memutar kepalanya, ia menoleh pada Taehyung yang kini berdiri di depan pintu kamarnya. Rasa lelah itu bahkan membuatnya lupa menutup pintu.

"Apa?"

Taehyung memperlihatkan kepadanya, dua pasang kaos kaki berbeda warna. "Menurutmu, mana yang bagus digunakan untuk musim dingin?"

Jungkook hampir saja kehilangan kesabarannya. "Kau datang kesini hanya untuk bertanya hal itu?"

"Aku hanya bertanya, apa itu menganggumu?"

"Kalau sudah tau kenapa masih di lakukan?"

Taehyung mengembungkan pipinya, ia ingin marah tapi disaat itu juga merasa kasihan dengan Jungkook. "Baiklah, aku tidak akan menganggumu" Katanya, membuat Jungkook menghela nafas lega. "Kalau begitu, selamat beristirahat"

Jungkook menenggelamkan wajahnya pada bantal.

"Apa kau perlu aku buat—"

"Kau hanya perlu pergi dan jangan buat keributan" Jungkook memotong.

Taehyung tidak membalas, ia pergi dengan kakinya yang terpincang-pincang. Padahal niatnya sudah baik, menawarkan diri untuk membuatkan Jungkook teh hangat. Tapi tak apa, Taehyung mengerti bahwa Jungkook kelelahan karena menggendongnya tanpa istirahat.

Setelah kepergian Taehyung, Jungkook menghela nafasnya lagi, ia ingin segera tidur tapi terlalu malas untuk sekedar membuka sepatu dan kaos kaki. Mana mungkin ia tidur dengan keadaan seperti ini, Jungkook lebih senang menjaga kebersihan kamarnya. Ingat, hanya kamarnya.

Baru saja ia akan ketiduran, ponsel di sebelahnya bergetar.

Jungkook meraung, ia meraih ponselnya kemudian melihat siapa yang telah kurang ajar menganggu waktu istirahatnya. Kedua alis Jungkook bertaut, perlahan ia membaca kalimat demi kalimat yang tertulis di layar ponselnya.

Menyadari bahwa pesan itu bukan sekedar pesan biasa.

"Sial" Jungkook mematikan ponselnya. "Kenapa mereka harus melakukan ini disaat kondisiku—"

Tiba-tiba, ia teringat bahwa di rumah ini ia tak lagi sendirian, Taehyung ada bersamanya. Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk, ia mengerutkan keningnya, berpikir bagaimana cara agar dirinya bisa pergi namun Taehyung tidak juga berada di rumahnya.

Jika orang-orang kebanyakan berkata rumah adalah tempat berlindung mereka, maka bagi Jungkook, rumah adalah tempat paling berbahaya.

.

.

Jungkook membuka jaket hitamnya, melemparnya ke atas kursi dengan tepat.

"Huh? Aku tak ingat menyuruhmu mencari member baru untuk kita"

Tak peduli, Jungkook melewati pria itu kemudian membuka lemari pendingin, mengambil satu botol minuman alkohol dengan merk terkenal lalu meneguknya. Seorang wanita menghampiri Jungkook, sesekali melirik siapa yang baru saja datang bersamanya.

Love Fool [KookV]Where stories live. Discover now