08. End?

5.4K 522 132
                                    

Pesan singkat; Semua karakter yang ada disini menggunakan bahasa kelahirannya, kalimat dengan garis miring itu berarti bahasa Jepang. Semoga bisa dimengerti dan tidak membosankan.

-0o0-

Jungkook sudah menduga hal yang seperti ini akan terjadi; tidurnya terganggu akibat guncangan buatan dari monster menyeramkan bernama Taehyung. Kepalanya sakit karena habis meneguk satu botol minuman dengan kadar alkohol tinggi semalam.

"Apa?"

Satu kata keluar, Taehyung diam. Hampir saja, pikirnya.

Jungkook merubah posisinya, ia duduk kemudian bersandar pada dinding. "Cepat katakan atau tidak sama sekali kemudian pergi"

Sebenarnya situasi saat ini sungguh membuat aura disana canggung. Oh ayolah, bagaimana tidak? Jungkook tidur tanpa menggunakan pakaian atas; yang mana berarti tubuh berbentuknya terekspos begitu saja. Taehyung jadi malu, dalam dua hal; wajahnya masih memerah, satu lagi merasa iri karena tubuhnya tak sebagus itu.

"Itu—" Taehyung menggaruk tengkuknya. "Kau sudah berjanji akan menemaniku mencari alamat Baekhyun hyung. Kenapa kita tidak pergi sekarang saja? Aku sudah mengemas barangku" Katanya.

Oh.

Bukannya menjawab, Jungkook justru kembali menarik selimutnya, menenggelamkan seluruh tubuh hingga wajah. "Kenapa kau tidak pergi sendiri saja, kepalaku masih sakit dan aku butuh waktu tidur lebih banyak"

Hal itu membuat Taehyung geram. Kesabarannya sudah habis, sungguh.

"Kau pengingkar janji!"

"Kapan aku berjanji padamu?" Suara Jungkook terdengar dari balik selimut, malahan nadanya sangat kurang ajar, seperti menantang. "Sudah pergi sana—hush, hush, aku mau tidur" Usirnya, mengeluarkan satu tangan kemudian mengibas-ngibaskannya.

Mau tidak mau, Taehyung menurut, ia berjalan keluar dari kamar Jungkook sambil menghembuskan nafasnya. Bagaimana ini? Kalau aku tidak segera kesana pasti hyung akan mengkhawatirkanku. Taehyung bersandar di daun pintu kamar Jungkook.

Justru ia mau pulang, kenapa malah dipersulit?

Kedua mata indah itu menyapu seluruh ruangan; rumah kecil ini, kenapa ia sekarang sudah tidak merasa asing lagi? Meski terkesan tidak tertata rapi, Taehyung seperti sudah terbiasa. Jungkook selalu menghabiskan waktunya disini, sendirian, tanpa teman. Selama ini, apa dia kesepian?

Jika mengingat-ingat bahwa sebentar lagi ia akan meninggalkan semua ini, itu cukup membuat bahu Taehyung melemas. Jungkook adalah pria yang baik walau ia seorang pencuri, ia mau menolongnya meski wataknya begitu dingin dan sesekali keras. Ketika ia kembali ke Korea nanti, siapa yang akan menemani Jungkook? Bagaimana kalau ia mabuk kemudian jatuh ke pinggir jalan?

"Duh" Taehyung menggelengkan kepalanya. "Kenapa aku memikirkan Jungkook? Tidak boleh ada perasaan konyol diantara kami, Jungkook ya Jungkook, dan aku hanyalah Kim Taehyung yang berusaha untuk segera bertemu hyung" Katanya.

Meski mulut berbicara seperti itu, tetap saja, Taehyung merasa gelisah. Apakah keputusannya untuk pergi sekarang adalah benar? Ia menggigit bibir bawahnya, mengepalkan tangan erat-erat. Jiwanya sangat labil, tidak pantas untuk pemuda berumur sepertinya.

Sedang asyik-asyiknya bersandar pada pintu, ia tidak tahu kalau gagang pintu bergerak. Jungkook membuka pintunya dari dalam, dengan cara kasar pula.

Maka terjatuhlah Taehyung, bokongnya mencium lantai yang keras dan dingin.

"Jung—aduh!"

Jungkook diam saja, tidak memberi reaksi terkejut atau apa, justru mendekati Taehyung, memandangnya dengan tatapan tanpa ekspresi. "Sedang apa kau? Cepat bersiap-siap, kau bilang ingin segera bertemu kakakmu" Katanya, setelah itu berjalan melangkahi tubuh Taehyung. Dengan tidak sopannya.

Love Fool [KookV]Where stories live. Discover now