Jilid 20 : Nasihat orang yang kehilangan sukma

3K 59 0
                                    

TENGKORAK maut gadungan tertawa dingin, sambungnya kemudian:
"Manusia berwajah dingin, apa yang sudah kujanjikan tak akan kupungkiri lagi, Nah sekarang terimalah kembali benda pusaka ini"
Pusaka Hud jin po pit yang berada dalam genggemannya benar2 disambitkan kearah pemuda itu,

Han Siong Kie menyambutnya dengan cepat lalu berdiri tertegun, mimpipun dia tak menyangka kalau pusaka yang tak ternilai harganya itu bisa diperoleh kembali dengan mudah.
setelah mengembalikan pusaka Hud jiu po pit tersebut ketangan sang pemuda mendadak Tengkorak maut gadungan menengadah dan terbahak bahak dengan serunya:
"Haahhh haahh haahhh manusia berwajah dingin, sekarang aku akan beritahu kepadamu secara blak blakan Tahukah engkau, apa sebabnya kuajukan syarat tersebut kalau aku tidak berbuat demikian, tak nanti kau akan menjawab dengan sejujurnya, dan sekarang apa yang ingin kuketahui sudah kudapatkan, maka benda mustika itupun akan kutarik kembali"
"Mampukah kau berbuat demikian?" teriak Han Siong Kie dengan penuh kegusaran.
"Mampu atau tidak. toh sebentar lagi akan kubuktikan"

Begitu dia selesai berbicara, sebuah angin pukulan yang maha dahsyat secepat kilat meluncur kedepan dan menggulung tubuh musuhnya:
Cepat2 Han Siong Kie simpan pusaka Hud jiu po pit itu kedalam saku, lalu dengan keras lawan keras dia sambut datangnya ancaman tersebut.
"Blaaamm...." suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga menggeletar di angkasa, pasir dan debu beterbangan memenuhi seluruh angkasa, diantara daun yang berguguran kedua belah pihak mundur selangkah kebelakang.

Tengkorak maut gadungan membentak keras, tubuhnya melesat kedepan dan menerjang Han Siong Kie dengan penuh kekejaman, pukulan tangan kanannya mengancam pelbagai jalan darah kematian diatas dada, sedangkan tangan kiri mencengkeram kearah pinggang.
Meskipun dalam satu jurus terdapat dua gerakan yang berbeda, akan tetapi kedua buah serangan tersebut dilakukan dengan keCepatan yang sukar dilukiskan dengan kata2.
Han Siong Kie segera putar telapak dan mengunci seluruh tubuhnya dari jangkauan lawan-
Tengkorak ataut gadungan menarik kembali serangannya, tapi ketika mencapai separuh jalan tiba2 menyerang kemali secara beruntun dia lancarkan delapan belas buah pukulan berantai.
seketika itu juga Han Siong Kie terdesak mundur tiga langkah kebelakang, menggunakan kesempatan disaat pihak lawan menghabiskan serangan yang terakhir, dengan jurus Mo ong ko ciat atau raja iblis menyembah loteng istana dia lancarkan serangan balasan.
Jurus Mo ong ko ciat ini merupakan jurus serangan yang mempunyai daya penghancur paling dahsyat diantara pukulan Mo mo ciang hoat lainnya, begitu serangan dilepaskan maka ibaratnya hujan badai yang disertai angin puyuh, suasana betul2 mengerikan.
Tengkorak maut gadungan tak berani menangkis dengan kekerasan, dengan cekatan dan melesat beberapa kaki dari tempat semula ...

Han Siong Kie segera berubah gerak serangannya, tanpa menarik kembali telapak tangannya, sepuluh jari segera menyentil ke depan, dengan ilmu jari Tong kim ci yang maha dahsyat dia serang tubuh bagian bawah lawan-
Meskipun begitu,arah yang diserang bukan bagian yang mematikan, sebab pemuda ini tak ingin membunuh orang secara sembarangan sebelum membuktikan manakah pembunuh keluarganya yang sebenarnya.
Pada saat sianak muda itu menyerang dengan ilmu jari Tong kim ci tengkorak maut gadungan putar badannya ibarat sukma yang gentayangan, tapi justru dengan perbuatan itu secara tepat sekali dia malah berhasil lolos dari ancaman ilmu jari Tong kim ci yang maha dahsyat itu, bukan begitu saja dengan memakai kesempatan yang sangat baik tadi, dia malahan menyerang kepunggung pemuda itu.

Han Siong Kie amat terperanjat, baru saja ilmu jarinya mengenai sasaran yang kosong, dan serangan itupun belum sempat di tarik kembali, ancaman dahsyat telah meluncur tiba dari samping.
Untuk menangkis sudah tak mungkin lagi, dalam gugup dan kagetnya, sekuat tenaga ia coba meloncat kebelakang.
"Blaamm" ditengah benturan keras yang memekikan telinga, Han Siong Kie mendengus tertahan, tubuhnya kena dihajar sampai mencelat kebelakang sejauh delapan kaki dengan sempoyongan, buru2 ia leluarkan ilmu bobot seribu untuk menahan diri, hampir saja pemuda itu muntah darah segar.
"Manusia berwajah dingin, saat kematianmu telah tiba "
sambil menghardik, sekali lagi Tengkorak maut gadungan menubruk ke depan dengan serangan yang maha dahsyat, sepasang telapak tangannya dilringi deruan angin tajam mengurung seluruh tubuh Han Siong Kie dan membacoknya silih berganti.

Tengkorak Maut aka Rahasia Istana Hantu - Khu LungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang