Goodbye Now

8K 600 89
                                    

"Aku tahu kau adalah orang yang berbahaya hyung. Dengan otak jeniusmu yang menjengkelkan itu." Taehyung masih menatap terpaku dan tidak percaya pada Minjae yang kini menarik kursi dan duduk di tempatnya.

"Aku menyukaimu."

Taehyung kembali dibuat kaget, melihatnya justru Minjae hanya tertawa.

"Kau pintar dan cantik. Aku gugup saat pertama kali bertemu denganmu, hyung. Tapi kenyataan bahwa kau bertunangan dengan si brengsek Jimin membuatku marah."

"Min-"

"Sstt, akan ada giliranmu berbicara nanti sayang. Jadi biarkan aku dulu yang berbicara disini." Minjae mengeluarkan sebatang rokok dan melemparkan korek apinya pada Taehyung, dia menarik sudut bibirnya dan mengarahkan pistolnya lebih fokus pada Taehyung.

"Sini." Taehyung mengumpat dalam hati karena iblis itu tidak memberinya pilihan lain, mematikkan korek api itu dan mengarahkannya pada rokoknya. Minjae tersenyum menang.

Dia meniup asap rokoknya pada wajah Taehyung, membuat Taehyung terbatuk dan mundur.

"Aku tahu awalnya kau sudah mulai masuk perangkapku, tapi akhir ini memang di luar kendaliku. Diluar perkiraanku. Aku salah dalam mengukur kemampuanmu." Taehyung kini berani menatapnya, kesal bercampur marah tidak ketakutan seperti tadi, meski Minjae sangat tahu Taehyung hanya sedang berusaha menyembunyikan ketakutannya.

"Aku yang membunuh Jisoo. Aku mencintainya hingga aku rasa aku sudah mulai gila."

Bagaimana bisa mencintai tapi membunuhnya?

"Dia tidak pernah menganggapku ada dan malah mengharapkan lelaki yang dulu menghamilinya dan memaksanya menggugurkan kandungannya."

Minjae menjeda dengan tatapan yang menajam, dia membuang putung rokoknya dan sedikit berbatuk karena asap nikotil itu menyentuh paru-parunya.

"Sekarang.. buat aku kagum akan dirimu. Bagaimana bisa kau mengatakan jam satu malam hari kamis hm? Padahal Minho mengotak atik-atik adegan jam sembilan malam genap dua puluh empat jam."

Taehyung menelan ludahnya, lehernya seperti tercekik.

"Karena kau ingin menjebak Jimin bukan? Hari itu.. ada kecelakaan besar dimana aku ada di dalam ruang operasi hingga jam satu malam dan Jimin datang mencariku sekitar jam sembilan.."

Dengan kata lain, Minjae menemui suster Seo dan meracuninya, karena pada paginya dia meminta berkas karena suruhan Suster Seo. Tapi Minjae mencoba menyabotasenya dengan jangka waktu racun sekitar dua puluh empat jam.

Karena itu dia berkata bahwa racun itu adalah racun bromethalin yang membunuh dalam dua puluh empat jam, dan itu juga kenapa dia bersitegang saat Taehyung memintanya melakukan otopsi. Meski dia sendiri memiliki rencana cadangan tapi Taehyung tetaplah seorang jenius yang berbahaya.

"Jadi tentang bunga itu?"

"Nerium indicum mill adalah nama latin dari bunga Oleander."

Minjae tertawa. "Benar, malam itu aku sengaja mengatakan dengan keras sebutan nama semasa sekolah milik Jimin. Oleander sunbae."

"Kau sengaja agar aku mendengarnya. Kau benar.. aku hampir saja masuk ke dalam permainanmu dan menuduh Jimin."

"Apa kau ingin tahu apa hubungan Oleander dan Neriine?"

Taehyung terdiam. Otaknya masih buntu untuk yang satu ini.
Secara logika, kedua bunga itu adalah bunga paling beracun di dunia.

"Maksudmu?"

"Suster Seo benci Oleander. Tapi bukan berarti dia benci Jimin."

Jimin? Lensa coklat gelap itu bergulir mencoba mencari tahu sebelum Minjae melebarkan seringainya.

One Way LoveOù les histoires vivent. Découvrez maintenant