Chapter 2

281 17 0
                                    

                  

Bel istirahat menggema di sepanjang koridor. Hampir semua murid berhamburan keluar kelas untuk ke kantin atau lain sebagainya. Aku termasuk murid yang langsung ke kantin karena tuntutan perutku dan kuyakin Hyejung, Jisoo, dan Changwook sudah menungguku di meja 26.

Aku melewati lapangan basket yang penuh dengan anak hits sekolahku. Aku memperhatikan Song Jiho yang sangat piawai bermain basket. Namun aku hanya melihatnya karena disana ada Shin Chanri dan kawan kawan. Aku tidak ingin berurusan dengan anak hits itu.

Aku membuat sandwichku sendiri di kios Soohwi Ahjumma yang sudah sangat mengenalku. Soohwi ahjumma adalah pengasuhku saat kecil hingga aku di junior high school dan ia berhenti lalu membuka kios ini di cafetaria sekolahku.

" Ahjumma, aku ingin susu ini ya. Bulan ini kirimkan tagihan jajananku ke eomma-ku yang super bawel. "

Soohwi ahjumma hanya tertawa kecil dan aku berjalan ke meja 26 yang sudah ribut dengan Hyejung, Jisoo dan Changwook. Tiga orang ini memiliki peranan penting untuk sosial sekolah elit di Busan ini.

Yoon Hye Jung. Dia adalah teman kecilku yang terobsesi menjadi Psikolog seperti kakaknya. Kepintarannya sangat terkenal di Kyungsung High School ini. Ayahnya sangat terhormat di sekolah ini karena ayahnya mantan kepala sekolah yang sangat adil dalam kebijakannya. Dan Hyejung berhasil mendapatkan jabatan ketua sosial di sekolah ini.

Kim Ji Soo. Dia anak yang super aktif dan sedikit berandal. Teguran dari seonsaeng-nim tidaklah mempan untuk Jisoo. Namun, pihak sekolah tidak bisa mengeluarkan Jisoo karena Jisoo adalah anak Jenderal Tentara Korea Selatan juga dia adalah ketua dari klub debat yang selalu menang di ajang kompetensi debat apapun.

Ji Chang Wook. Dahulu, dia sangat pendiam dan sangat nerd. Namun, virus berandal Jisoo menular kepada Changwook. Dulu, dia target bully dan pemalakkan anak berandal dari sekolah lain namun sekarang Changwook adalah target wanita di Kyungsung High School atau di sekolah lain dan sekarang dia adalah ketua klub fisika dan kimia yang sangat diminati setelah klub basket.

Mereka mempunyai background yang sangat berbeda namun background itu membuat mereka berusaha berdiri diatas gunung salju. Mereka terkenal di sekolah ini dengan prestasinya bukan karena skandal seperti siswa siswi lain. Dan aku sangat bangga dengan tali persahabatanku.

" Woah, kau bikin sendiri lagi, Kkamsa? "

" Stop to call me like that, Mr. Kim. "

" Sepertinya dia sudah mantap untuk kuliah di Inggris, aniya? "

" Doakan saja aku masuk ke Seoul University. "

" Semua kakakmu di Inggris dan kau tidak berminat ke Inggris? "

Aku menggeleng. Aku tidak terlalu memusingkan keinginan abeoji yaitu aku pindah ke Inggris bersama ke empat kakakku.

" Kau tahu kenapa aku tidak ingin pindah? "

Mereka mendekat kearahku dan itu menandakan mereka sangat penasaran dengan alasanku.

" Biar kuberi tahu. Karena ... Kalian begitu berharga dariku, melebihi para oppa-ku. "

Reaksi mereka berbeda. Hyejung memelukku, Jisoo berakting muntah dan Changwook menatapku dengan tidak percaya. Mereka semua adalah objek tawaanku.

" Otakmu memang sudah penuh dengan isi buku buku gila di kamarmu. Makan sajalah makananmu dan kembali ke kelas dengan tenang, kkamsa. "

" Yak! Kim Jisoo, kubunuh kau! "

" Hey itu fakta. Kau paling hitam diantara kita. "

" Ini hanya efek karena aku terlalu sering berlatih di outdoor. "

HARUWhere stories live. Discover now