Special Chapter

173 7 1
                                    

Author Point of View

Semua orang sibuk dengan urusannya masing masing. Cheonsa dan Sehun dengan santai bergurau sembari menyusun tumpukan gelas plastik yang sudah terisi dengan berbagai macam minuman dan berbagai macam warna pula. 

Di meja seberang, terlihat Xiumin dan Chen sedang merapikan meja panjang yang telah terbungkus oleh taplak meja berwarna biru muda. Lalu Chanyeol, Kyungsoo dan Suho dengan serius dengan peralatan dapur di tangan mereka. Tao dan Baekhyun dengan serius mendekorasi kue yang berada di hadapannya. Luhan, Lay dan Kris juga sibuk mendekor ruangan ini. 

Chanyeol melirik ke arah Cheonsa yang sedang menyikut Sehun dengan tawaannya. Hati kecilnya memberontak karena mengatahui Cheonsa dan Sehun berdekatan. Namun terlalu berlebihan untuk menampakkannya.

" Awas saja dia datang dengan wajah datar. " 

Luhan bergumam dengan bahasa China dan dibalas oleh pukulan kecil yang mengenai kepalanya. Leader EXO-M, Kris hanya tersenyum kecil melihat tingkah Luhan dan Lay. Senyum Kris dan Cheonsa menghilang saat melihat Sehun melakukan aegyo kepada Luhan.

" Kalau mau bromance jangan di sini. Kita masih punya pekerjaan. "

Suara lantang Cheonsa membuat semua manusia yang sedang bernafas di ruangan ini sedikit terkejut. Walaupun kehadirannya telah menghiasi hari hari mereka selama dua tahun terakhir ini, tetap saja Cheonsa adalah wanita yang sering berubah ubah mood-nya. Chanyeol. Dia adalah korban mati matian mood sang profesor. 

" Sudah selesai, kan? Kapan Jongin datang? "

" Hyung, sabar. "

" Ah~ kuenya sangat menggangguku. " 

" Beef di depanku lebih mengganggu. "

Cheonsa akhirnya bisa merasakan shofa yang sangat empuk dan bisa bersandar di bahu milik Chanyeol. Kini antara Chanyeol-Sehun tidak ada es maupun dinding beton yang menghalangi hubungan mereka. 

" Kalau mau pacaran jangan di sini. "

Cheonsa hampir melemparkan botol air mineralnya kearah Luhan dan Sehun. Ia melihat sesuatu yang berada di belakang Xiumin.

" Dia datang! "

Chanyeol dengan rusuh mematikan saklar lampu dan seketika suasana menjadi sangat sepi. Lalu langkah kaki dan suara gumaman menghiasi atmosfer sementara. Detik selanjutnya lampu menyala, suara menggema dan lilin melengkapinya.

"  Saeng-il chughahaehamnida~ "

Semua orang bersorak saat lilin berhasil di tiup oleh Jongin. Sang target hanya bisa mengucapkan wah dan terima kasih. Perempuan satu satunya di ruangan ini yang sedari tadi berdiam diri di sudut untuk merekam akhirnya tersenyum dengan puas mengatahui rencana berjalan dengan sempurna. 

Seperti biasanya, mereka sangat berisik walaupun makanan sudah menyogok mereka untuk menutup mulutnya. Chanyeol menarik Cheonsa menuju balkon kamarnya. 

" Terima kasih. "

" Berhenti mengucapkan terima kasih. "

" Saranghae. "

Cheonsa hampir memuntahkan sirupnya. Ini keempat kalinya Chanyeol mengucapkan kalimat sakral itu. Dia tidak seromantis seperti saat saat pendekatan.

" Saranghae, Nae Cheonsa. "

" Mabuk, ya? "

" Aku serius. "

" Oh. "

" Oh? "

" Moodmu lagi bagus. "

" Cheonsa-ya. "

HARUWhere stories live. Discover now