PART 7 (1)

905 33 0
                                    

Ketiganya sampai ke istana, Young memerintahkan Byung Yeon untuk kembali. Awalnya Byung Yeon menolak karena ia ingin mengantarkan Young ke Dongungjeon.

“Lihat dia, dia sudah mau jatuh mati.” Ucap Young menatap Ra On.

Ra On mengaku kalau ia baik – baik saja namun Young hanya menyipitkan mata tak percaya.

Kasim Jang menemukan mereka bertiga, ia langsung berlari ke arah Young dengan panik. Dia mencecarnya dengan pertanyaan dan khawatir kalau dia sampai terluka. Young meletakkan jarinya di bibir Kasim Jang, bertanyalah satu persatu mulai besok.

“Sampai bertemu di Dongungjeon.” Ucap Young pada Ra On.

Ra On serta Byung Yeon kembali ke Janghyeondang. Byung Yeon melepaskan baju yang ia kenakan. Punggungnya memiliki banyak luka yang belum sembuh. Ra On jadi merasa tak enak, “Kim Hyung, kau terluka karena aku?”

“Ini tugasku. Bukan karena kau.”

Ra On memintanya jangan seperti itu, Byung Yeon selalu mengkhawatirkannya. Bahkan dia sudah merawatnya semalaman ketika ia sakit. Byung Yeon berkata kalau dia bukan orang yang merawat Ra On.

“Satu – satunya orang yang tinggal di Janghyeondang...” ucapan Ra On terhenti.

Ia baru mengingat kejadian di festival lampion, dia sempat heran kenapa Young bisa tahu kalau dia berpisah dengan ibunya. Rupanya dia yang mengatakan hal itu ketika ia sakit dan pria yang telah marawatnya saat itu adalah Young.

Ra On tersenyum menyadari pria yang telah merawatnya adalah Young.

Ra On berbicara dengan Byung Yeon yang duduk dilangit – langit. Ia merasa semua ini begitu menakjubkan, terasa damai. Byung Yeon pernah mengatakan padanya kalau tak ada seorang pun yang menyukai istana. Namun semua itu berubah menjadi tempat yang menyenangkan ketika kita menyukai seseorang dalam istana.

Byung Yeon seolah tak tahu harus merespon apa, ia akhirnya meminta Ra On untuk istirahat.

Ra On menggulung selimutnya, “kau tahu, aku takut kalau sampai menyukai istana lebih dari yang saat ini.”

Bab 7: Pengakuan

Keesokan paginya, Yoon Sung berlarian di istana untuk bisa menemui Ra On secepat mungkin. Ra On terkejut melihat kehadirannya disana. Yoon Sung mengaku kalau ia ingin mengkonfirmasi sesuatu. Kau tak terluka, ‘kan?

“Ah, ya. Aku baik – baik saja. Apa kau mengkhawatirkan aku?”

Benar. Yoon Sung memintanya untuk tak membuat ia khawatir. Ra On adalah orang yang spesial untuknya. Hanya dia, kasim yang bisa membuatnya berlarian seperti ini. Ra On pun tersenyum malu mendengar ucapan Yoon Sung.

Hm. Suara dehem Young menghentikan percakapan diantara mereka. Young kemudian membahas mengenai bantuan yang telah Yoon Sung berikan, dia mendengar dari Byung Yeon kalau dialah yang telah memanggil investigator Qing.

Yoon Sung dengan hormat mengaku kalau ia hanya memberikan bantuan kecil untuk sesuatu yang penting untuknya. Young melirik ke arah Ra On, sesuatu yang cukup penting sampai kau tak mematuhi perintah kakekmu? Young menebak kalau Yoon Sung tak ingin mendapatkan banyak pertanyaan, toh dia memang tak ingin memberikan bantuan padanya.

“Ya, yang mulia.”

Ra On merasakan suasana ketegangan diantara mereka, ia tak mengucapkan apapun dan terus menunduk meskipun sempat terlihat penasaran.

Young berjalan masuk menuju ruangannya, dia sempat terhenti seolah merasakan ada sebuah kejanggalan. Tak lama kemudian, Ra On mengekori Young untuk masuk ke ruangannya.

Moonlight Drawn By Clouds ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang