14

87.8K 2K 22
                                    

RJ POV

Aku berdiri didepan ruang dengan gugup. Semua peserta rapat dan anggota direksi satu persatu datang.
Dylan menepuk bahuku dari belakang.

"Siapapun yang menang kuharap kita bisa bekerja sama nanti" dia mengulurkan tanggan kanan nya.

Sepertinya aku salah mengira walau dia playboy tapi dia sangat serius di pekerjaan. Aku menyalaminya dan pertarungan kami dimulai.

Dylan terlebih dahulu maju, Proposalnya sangat solid. Perusahaan dan investasi yang diuraikan sudah terkenal dan aman. Aku mengakuinya tapi melihat wajah sombong Dylan membuatku malas memujinya.

Dan sekarang giliranku.

Proposalku sangat terarah, jelas, dan sangat persuasif. Rencana investasi yang aku paparkan menurutku sangat unik dan imajinatif. Dan ditujukan untuk menghasilkan banyak uang. Satu satunya Kelemahan ku hanyalah bahwa aku masih orang baru. Memang proyeksi keuntunganku tidak setinggi milik Dylan tapi proposalku pasti. Dapat diandalkan.

Setelah aku selesai aku duduk kembali kekursiku yang berhadapan dengan Megan. Ia memberiku 2 jempol itu membuatku sangat puas. Aku bersandar di kursi dengan senyum percaya diri.

Voting pun dimulai hanya selisih 2 angka. Aku memenangkan kompetisi ini.

Akhirnya aku bisa membungkam semua orang yang meremehkanku. Crissan kamu seharusnya melihat sendiri.

"Crissan dan ayahmu pasti sangat bangga" Mr. James memelukku dan memberiku selamat.

"Selamat Ravid kamu kuharap CC factory bisa lebih berkembang denganmu" Dylan dengan bebesar hati memberiku selamat dan  menyalamiku.

"Kamu juga berjuang keras,Aku juga butuh bantuanmu. Dylan"

"Tentu aku pasti membantumu"

Setelah mereka pergi aku mencari Megan sepertinya dia sudah keluar ruangan. Aku mencarinya di kantornya.Tapi dia tidak ada. Aku bertanya ke sekertarist nya dia mengatakan kalau Megan buru buru pergi keluar kantor.

Aku menelfonnya tapi tak diangkat. Karyawan yang lain mengusulkan merayakan keberhasilanku dengan pesta, akupun menyutujuinya ini sebagai pengenalanku juga.

Aku mengirimkan pesan ke Megan karena aku ingin dia menyusul kami ke pesta kami. Semua karyawan sangat senang dan bergembira, sesekali aku memandang ponselku berharap Megan menghubungiku tapi sampai akhir dia tidak datang.

Aku bergegas pulang setelah selesai berharap dia ada dirumah. Aku agak lega melihat mobilnya sudah terparkir dirumah. Aku mencarinya di dapur diruang keluarga dan dikamarnya. Dia tidak ada. Kosong.

Suara musik terdengar pelan. Jangan jangan dia? Dan benar suara musik itu terdengar begitu jelas di ruang bawah tanah ini.

Aku membuka pintunya pelan dan mulai masuk. Megan memejamkan mata dan duduk dilantai seperti kelelahan.

Saat dia membuka mata,dia buru buru berdiri ketika melihatku." Ravid, Aku kira pesta itu akan sampai pagi"

"Jadi kamu membaca pesanku? Lalu kenapa kamu mengabaikannya?" Aku berjalan pelan tapi dia justru mundur menghindar.

"Aku tak mengabaikannya. Aku harus bertemu dengan klien"

"Kata sekertaristmu tidak ada janji dengan klien hari ini"

"Uhm oh ya aku bertemu dengan Lucky" dia tetap mengelak.

"Apa kamu menghindariku?" Aku menguncinya tubuhnya dengan kedua tanganku saat dia sudah tidak bisa mundur lagi dan terbentur dinding kaca.

SeXy LiaRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang