22

61.5K 1.7K 10
                                    

Megan POV

Aku berdiri di depan pintu kamar ICU. Hatiku sangat bimbang sekarang. Salah satu sisi hatiku sakit karena kejahatan yang ia perbuat tapi kenapa makin lama dendam itu terkikis oleh cinta dari Ravid.

Aku menfokuskan ke bunyi yang daritadi terdengar feelingku bunyi itu dari dalam. Aku langsung membuka pintu dengan keras, aku terkejut dengan apa yang aku lihat.

Seluruh selang yang Fedrick winston pakai terlepas dan sepertinya ada yang sengaja melepasnya.

Disaat itulah setan dan malaikatku muncul, memberiku alasan apa yang harus aku perbuat. Setanku menyuruhku untuk membiarkan saja. Bukankah tujuanku memang membunuhnya tapi malaikatku hanya memberiku bayangan Ravid yang tersenyum kepadaku.

Sial!!!

Aku menekan tombol yang menghubungkan di perawat depan. Tapi sepertinya ada yang memotong kabel itu. Aku berlari keluar dan berteriak minta tolong sampai ada perawat yang melihatku.

Aku mendekati pria tua ini yang mencoba bernafas yang aku tahu dia sudah membuka matanya dan mengangkat tangannya. Sepertinya dia mau berbicara kepadaku, aku pun meraihnya.

"Mr.Fedrick bertahanlah sebentar"

Dia menggerakkan mulutnya kaku tapi hatiku seperti tertampar saat mengerti apa yang dia ucapkan.

Maaf

Selama 7 tahun aku dihantui oleh rasa dendam ke orang yang kusamakan dengan setan. Lalu disaat dia mengucapkan kata itu aku melihat dia hanyalah pria tua yang berusaha keras untuk keluarganya.

Para dokter itu berduyung duyung datang dan menarikku menjauh. Air mataku turun bersamaan dengan rasa ketakutanku.

Aku melihat Ravid datang bersama Mr.James. Suara nyaring itu membuatku tambah ketakutan. Fedrick Winston sudah pergi.

Ravid tak terima dengan kenyataan ini. Dia meneriaki bahwa aku yang membunuh ayahnya. Bahkan saat dia mencekikku aku tak punya kekuatan lagi.

Aku membiarkan 7 tahun ku terbuang sia sia hanya demi mendapatkan 1 kata itu. Kenapa aku baru menyadari sekarang? Kalau saja aku melupakan dendam itu dan hidup normal seperti yang lain, mungkin aku bisa tenang.

Disaat itulah Ravid melepaskan cekikannya. Air mataku turun bagaikan air terjun.

Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?

***

"Hei!! ada tamu untukmu" polisi itu berlagak belagu karena ini adalah daerah kekuasaanya yaitu Penjara.

Aku masih ingat aku dijemput oleh 3 polisi di rumah duka Fedrick Winston. Dan yang lebih membuatku terkejut ternyata Ravid yang membuat laporan itu.

Aku dibawa ke sebuah ruangan kecil hanya ada 1 meja dan 2 kursi yang berhadapan. Dan Lucky sudah ada disana.

Dia berlari dan memelukku erat. Dia kelihatan sangat panik melihat keadaanku "Kenapa?! Kenapa kamu sampai seperti ini? Akan kubuat pria brengsek itu membayarnya"

"Aku sudah ketahuan Lucky. Ravid tahu semuanya"

"Tapi ini tidak adil karena bukan kamu yang membunuh pria tua itu"

"Kenapa kamu sangat yakin?" Tanyaku.

"Karena aku tahu kamu tak mungkin membunuhnya karena kamu sudah ditunjukkan cahaya yang tidak bisa kamu hindari "

SeXy LiaROù les histoires vivent. Découvrez maintenant