LIMA

18.9K 1.4K 75
                                    

******

Tiba – tiba ada yang menepuk pundaknya, Kiara terlonjak kaget. Jangan-jangan modus penghipnotis an? Batin Kiara takut. Kayaknya Kiara ini korban sinetron banget!

"Udah selesai nyatetnya?" tanya orang itu.

"Eh? Bon ... dhan..." jawab Kiara gugup.

"Udah selesai nyatetnya?" Dia mengulangi pertanyaannya.

Kiara berpikir, bagaimana Bondhan bisa naik angkot padahal jelas-jelas tadi Kiara melihat Bondhan sudah pergi dengan motornya.

"Ummm ... Ituu— nggak jadi nyatet. Udah dihapus sama yang piket," alibi Kiara.

"Kamu itu nggak bakat bohong tau." Bondhan mencubit pipi Kiara.

Beberapa siswi SMA yang naik angkot itu melirik ke arah mereka dengan tatapan mupeng sekaligus memuja melihat wajah Bondhan.

Kiara mengembuskan napas berat.

"Maaf, Bon ... gue nggak bermaksud bohongin lo kok." Kiara menundukkan kepalanya.

Bondhan tersenyum tipis.

"Turun yuk, aku anter pulang," tawar Bondhan.

Kiara menggeleng pelan. "Nggak usah."

"Inget?" Bondhan menatap mata Kiara.

Kiara menautkan alisnya sebagai pertanyaan.

"Bondhan yang ganteng tidak menerima penolakan."

Kiara tertawa pelan setelah sadar apa yang dimaksud Bondhan

"Kiri, Mang..." Bondhan menarik tangan Kiara keluar dari angkot.

Dengan terpaksa Kiara mengkuti Bondhan. Tak lama, datang teman Bondhan yang mengendarai motornya. Setahu Kiara namanya Satria, kalau tidak salah ya benar.

"Thanks ya, Sat..." Bondhan mengambil kunci motornya.

Benar kan namanya Satria, eh, atau namanya Sate ya?

"Yoi. Gue langsung cabut ya, bor." Cowok berperawakan tinggi itu berjalan meninggalkan Kiara dan Bondhan.

"Kok bisa dibawa dia motornya?"

Kiara memukul kepalanya pelan. Ngapain gue nanya-nanya sih? batinnya.

"Bisa lah ... 'kan dia temen aku."

Kiara meringis lucu. "Iya sih ... terus dia pulangnya gimana?"

Lagi-lagi Kiara merasa menyesal sudah bertanya.

Bondhan menghidupkan mesin motornya. "Sama temen."

Kiara mengangguk-angguk, sedangkan Bondhan menatapnya bingung.

"Kok malah diem disitu, Ra? Naik dong."

Kiara meringis malu. Dengan cepat Kiara mendekar dan langsung naik ke motor Bondhan.

Di perjalanan hanya hening, tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Ra..." panggil Bondhan.

"Hm?" Kiara melirik Bondhan lewat kaca spion.

"Jangan meluk ya," kata Bondhan tiba-tiba.

Kiara langsung menjauhkan tangannya dari tubuh Bondhan.

"Nanti jantung aku copot," sambung Bondhan dengan snatai.

Kiara tersenyum kikuk. Rasanya ingin menjawab, Jantung gue juga mau copot Bon...

"Eh, Ra? Kok diem?"

"Enggak apa-apa kok," balas Kiara pelan.

"Kirain lo tidur."

"Kalo tidur gabisa jawab dong?" celetuk Kiara.

Tak lama Bondhan menepikan motornya di depan rumah Kiara. Kiara langsung turun dari motor Bondhan. Ponsel Bondhan berdering, sepertinya ada pesan.

Kiara masih tetap berdiri di samping motor Bondhan. Dia memperhatikan Bondhan yang sedang membaca pesan itu dengan serius.

Kiara mengernyit saat melihat Bondhan mengepalkan tangannya dan memicingkan matanya. Kiara tetap diam sampai akhirnya Bondhan memasukkan ponselnya ke saku dan menatap Kiara.

"Ehm ... makasih, Bon ... mau masuk dulu?" tawar Kiara

"Nggak usah, Ra. Aku langsung balik aja ya?" Bondhan menutup kaca helmnya.

Kiara mengangguk.

"Ya udah kamu hati-hati, aku pulang dulu." Bondhan mengacak rambut Kiara pelan.

"Harusnya lo tuh yang hati-hati," jawab Kiara dengan tersenyum tipis.

Bondhan nyengir lalu cepat-cepat meninggalkan Kiara sendiri di teras rumahnya, dan entah kenapa perasaan Kiara tidak enak.

👫

"Ara ... habis ganti baju langsung turun ya, kita makan," ucap Bunda sambil meletakkan mangkuk di atas meja makan.

"Iya, Bun. Bentar..." Kiara masuk ke kamarnya, melepas sepatunya dan mengganti seragamnya dengan baju rumah.

Kiara baru saja membuka pintu, tapi handphonenya tiba-tiba berdering. Kiara mengurungkan niatnya untuk keluar dan berjalan untuk mengambil handphone.

Kak Yolan's calling

Kiara mengernyit, dengan cepat dia mengangkat panggilan itu.

"Hallo kak?"

"Ara..." napas Yolan terdengar tersengal-sengal dan tidak beraturan.

"Kenapa, Kak?!" tanya Kiara panik.

"Lo ke sekolah sekarang!"

"Ada apa?" kening Kiara berkerut.

Terdengar Yolan sedang menghela nafasnya.

"Lo kenapa Kak?" desak Kiara.

*****

Yolan kenapa yaa kira-kira??

Happy reading😚

11 November 2016.

Revisi 17 Juli 2017

I LOVE U BAD [TERBIT]Where stories live. Discover now