Part 8

2.9K 84 5
                                    

Setelah beberapa hari Shinta pulang dari rumah sakit, Reza perlahan merubah sikap pemaksanya, tapi tidak dengan sikap posesif  dan cemburunya.

Shinta pernah mengajak Reza ke pesta. Pesta itu diadakan teman SMA Shinta. Pesta itu banyak dihadirin pemuda laki laki.

Salah satu dari pemuda itu menghampiri Shinta dan memeluknya tanpa sadar, hal itu membuat Reza terbakar api cemburu.

Reza menghajar pemuda itu, dan Shinta dengan segera memisahkan Reza dari pemuda itu. Pemuda itu bernama Andy.
Shinta malu dengan perlakuan Reza. Dia masih sama, pencemburu yang tidak menentu.

"Kamu kok jadi gini sih, Reza?? Apa kamu lupa janji yang pernah kamu ucapkan?"ucap Shinta.

"Aku masih ingat, tapi aku gak suka milikkku disentuh orang lain. Aku sungguh mencintaimu Shinta, Sungguh." jelasnya sambil menggenggam kedua tangan Shinta.

"Tapi, kamu menghajarnya. Dia temanku, Reza." ucapnya lalu mengampiri Andy yang sempat dihajar oleh Reza tadi.

"Apa aku perlu memanggil dokter?"

"Tidak Shinta. Itu tidak perlu. Aku baik baik saja." ucap Rendy.

"Apa kamu bilang? Kamu baik baik saja? Lihat lukamu lumayan parah. Ayo kita kerumah sakit." bujuk Shinta.

"Tidak, tidak, itu tidak perlu Shinta."

"Baiklah jika itu kemauanmu. Sekali lagi aku minta maaf atas perlakuan suamiku."ucap Shinta sambil menunduk maaf.

"Aku sudah memaafkannya. Jangan kau menunduk seperti itu. Aku tahu, Reza sangat mencintaimu sehingga dia seperti ini. Cintanya begitu besar. Kamu harusnya beruntung memilikinya, dia sangat sangat mencintaimu."

"Tapi...."

"Tidak Shinta. Dia tidak salah, akulah yang salah. Aku lah yang salah. Aku tidak sengaja memelukmu."

"Ayo Shinta, kita pulang." Reza menghampiri Shinta yang masih berbicara dengan Rendy dan mengajaknya pulang.

Shinta mengangguk dan mengikuti Reza yang sudah mulai meninggalkan pesta.

********

Setelah tiba dirumah, Shinta hanya mendiamkan Reza dan masih berpikir perkataan temannya itu. Betapa besarnya cinta Reza pada dirinya itu.

"Apa kamu masih marah?" ucap Reza membuyarkan pikiran Shinta.

"Eh." 

"Apa kamu masih marah padaku, atas sikap ku tadi?"

"Tidak Reza. Aku sudah memafkanmu. Akulah yang salah. Tapi berjanjilah, ubahlah sikap possesive berlebihan mu itu. Dan ingat, aku akan selalu menjadi milikmu. Selalu." ucap Shinta meyakinkan.

"Apa itu benar? Apa kamu selalu menjadi milikku sampai aku mati?" Ucap Reza sambil membelai lembut rambut Shinta.

"Percayalah, aku hanya milikmu bukan lain."

"Aku percaya itu."

Sorry pendek.

Gimana guys? Seru atau gak. Ceritanya makin lama makin gak nyambungkan? Vote dan koment ya.

Aku akan update jika ada yang koment. Ok. Seeeuuuu. Love u all. :-)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She's Mine (REVISI AGAIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang