28. My Fault

54.3K 3.7K 136
                                    


Saat ini, di rumah sakit...

Jane POV.

Kutatap Julian di hadapanku. Mataku mulai berkaca-kaca.

Jadi Julianlah yang terlebih dulu mencintaiku. Julian sudah mencintaiku sejak lama.....

Jujur. Aku sama sekali tak menyangka Julian seperti itu.

"Benarkah itu Julian?" Tanyaku padanya. Ia membalas pertanyaanku dengan senyuman.

"Lalu bagaimana dengan gelandangan yang ada di depan toko itu?" Tanyaku. "Apa dia benar-benar masih hidup?"

"Ya. Dia masih hidup. Ia sekarang bekerja menjadi tukang kebun di rumah milik rekan Tuan Coleman." Ucapnya.

"Lalu ketika mati lampu. Kau sengaja mengerjaiku untuk menghindarkanku dari kegelapan?"

"Ya Jane. Itulah yang kulakukan." Ucap Julian.

Oh Tuhan! Julian...

Hal itu spontan membuat tembok berkawat duri yang kubangun untuk membatasiku dan dirinya hilang begitu saja. Suasana canggung antara kami pun meleleh.

"Tunggu dulu... jadi pada saatku menginap di apartemenmu kau sengaja memberikanku pakaian yang transparan?" Tanyaku. Kucoba untuk membuat suasana kami berdua tak begitu kaku.

"Ya. Seperti itulah. Bahkan aku nyaris menyerangmu Jane. Aku bahkan sudah siap dengan pengaman di saku celanaku." Ucap Julian dengan sedikit bercanda.

"Dan kau mimpi kotor mengenai diriku malam itu? Oh Tuhan...! Kau sangat menjijikkan." Ujarku. Aku cukup terkejut dengan semua pengakuannya. Bahkan ia menceritakannya dengan sangat detail padaku.

"Hahaha..." Tawanya. "Tapi ini baru permulaan Jane. Apa kau ingin dengar kelanjutannya?"

Kuanggukan kepalaku.

Julian... surprise boxku. Ceritakanlah hal lain yang tak kuketahui mengenai dirimu.

Aku mulai sedikit luluh padanya. Kupererat genggamanku pada telapak tangannya.

"Kau ingat Jane ketika kau mengatakan bahwa kau bersedia menikah denganku. Pagi itu kau membuatku kehilangan kepercayaan diriku..." Julian pun kembali memulai kisah kami versi dirinya.

Aku tahu. Semakin kumenyimaknya, maka semakin kutahu bahwa ia sangat mencintaiku.

Tapi bagaimana dengan kejadian ketika ia memukulku?

Hatiku resah mengingat hal itu. Kulonggorkan sedikit genggamanku dari lengannya yang diinfus.

¤ ¤ ¤

Tiga tahun yang lalu...

Julian POV.

Aku gelisah. Seharusnya hari ini adalah hari terakhir Nona Fisher memberitahukan keputusannya mengenai kontrak pernikahan itu. Dan bodohnya, aku menyetujui cutinya sampai hari ini.

Ia pasti menolakku karena aku tak memberitahukan padanya alasanku membuat kontrak ini. Itu karena aku mencintainya.

Dan kali ini kerjaanku adalah berjalan berputar-putar mengelilingi meja kerjaku sendiri. Sungguh tidak produktif.

Perfect Family Member [End]Where stories live. Discover now