Prolog.

6.2K 338 3
                                    

Di sebuah tempat yang gelap dan hanya sedikit cahaya yang masuk terdapat seduah kristal besar yang terlihat mengurung sesuatu di dalamnya. Di sekitar kristal itu terdapat beberapa penyihir yang mengarahkan kekuatan mereka ke arah kristal tersebut yang pelan-pelan mulai terlihat retakan di seluruh sisinya. Para penyihir tersebut satu per satu mulai tumbang kerena mereka menyerahkan seluruh tenaganya yang sama saja seperti bunuh diri. Tetapi mereka tak bisa menolak, karena mereka di desak oleh beberapa makluk yang tidak jelas bentuknya.

Tiba-tiba saja kristal itu pecah Dan mengeluarkan apa yang terkurung di dalamnya. "Huaah... akhirnya aku terbebas!" kata sebuah bayangan hitam yang wajahnya tertutup oleh jubah hitamnya.

"Selamat datang kembali tuan... rencana saya berhasil tuan, berkat sandra-sandra penyihir putih yang saya bawa." kata salah satu bawahan setia penyihir hitam sambil menunduk memberi hormat.

"Penyihir putih?" Tanya bayangan hitam itu lalu melihat sekelilingnya. Sebagian besar penyihir putih yang telah tergeletak kaku, tetapi ada juga penyihir putih yang terduduk lemas.

Bayangan hitam itu mendekati seorang anak laki-laki berumur belasan tahun yang sedang lemah sambil tersenyum sinis.

"APA YANG INGIN KAU LAKUKAN TERHADAPNYA?!" tanya seorang wanita yang dengan sekuat tenaga berjalan dan langsung melindungi anak laki-laki itu.

"Tenanglah aku belum melakukan apa-apa kepadanya. Aku hanya ingin memegangnya dan mungkin saja aku dapat menemukan anakmu yang hilang itu?" kata bayangan itu mendekatkan tanganya ke anak laki-laki itu. Teteapi sebuah angin membelah tangan bayangan hitam yang hampir menyentuh anak laki-laki itu.

"Jangan perenah menyentuh mereka! Kami tak memerlukan pertolonganmu sama sekali!" kata seorang pria yang tau-tau ada di depan bayangan itu, melindungi wanita dan anak laki-laki itu, dan menatap tajam bayangan.

"Kau ingin memotong tanganku? TIDAK AKAN BISA! Ah, akan ku beri hadiah karena kau telah membebaskan aku. Kau ingin apa anak kecil?" Tanya bayangan hitam itu.

"Aku ingin kau menempatkan kami semua yang masih hidup di penjara bagian timur" kata anak laki-laki itu tampa berpikir dua kali yang terlihat sudah direncanakan sebelumnya.

"Hm, bagian timur? Baiklah aku senang kau tidak meminta kebebasan. Pengawal antarkan mereka di penjara bagian timur." kata bayangan itu lalu berbalik menuju ke satu pintu.

Anak laki-laki itu mencoba berdiri perlahan, dan ada seorang prajurit yang membantunya berdiri dengan lembut. Anak laki-laki mencoba melihat wajahnya tetapi ruangan itu cukup gelap untuk melihat wajah prajurit-prajurit bayangan hitam.
.
.
Setelah sesampainya di penjara bangian timur yang terletak luamyan jauh dari istana uatama, para penyihir putih itu langsung masuk ke selnya tanpa memerlukan pengarahan.

Di suatu sel, tidak ada yang menyadari seseorang yang ada di dekat jendela penjara sedang sibuk sendiri. Ternyata orang itu sedang menulis surat kilat ke negerinya, bahwa sang bayangan telah bangkit.

Adventure In Magic World book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang