25

14.4K 673 207
                                    

ADEEVA

Begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam benakku menebak-nebak segala alasan yang membuat Aileen akhir-akhir ini berubah. Pemandangan di dapur sungguh merusak otakku, jika kemarin aku selalu berfikir positif tentang dia sekarang malah kebalikannya aku mulai meragu senyum Aileen ke suaminya yang baru saja kusaksikan bukan lagi senyum paksaan. Senyum itu adalah senyum yang selama ini mampu membolak-balikan hatiku membuat jantungku akan berdegup lebih kencang dan sekarang senyum itu bukan hanya untukku. Semampu mungkin aku menenangkan diriku namun ketakutan akan kehilangan dirinya mulai menghantuiku apalagi ikatan seperti ini mana ada yang mau mengerti

"Apakah ini jawaban dari sikap acuhnya selama ini,ahhh...???" helaku membuang nafas kasar sembari meremas kepalaku  yang rasanya ingin pecah

"Aileen apakah ini akhir kisah kita hem?" aku seperti orang gila berbicara dengan diriku sendiri, dengan terseok memegang keningku menahan bobot badanku yang rasanya ingin terjatuh lantaran rasa puyeng yang begitu hebat ku buka pintu yang terhubung dengan balkon rumah. Maksud hati ingin menenangkan pikiran namun tanpa sengaja  mataku tertuju kepada mereka yang sekarang sedang bersantai di gazebo taman bunga Aileen.

Aku memegang dadaku mencengkram bajuku menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyelimutiku seolah ada yang meremas-remas hati ini bahkan kutekan kuat-kuat dada ini namun tetap saja aku meringis kesakitan. Dapat kupastikan  jika aku sama sekali tidak mempunyai riwayat penyakit jantung namun perih yang kualami melebihi orang yang terkena serangan jantung. Mataku terasa panas melihat Om Roy yang begitu bebas merangkul perempuanku dan yang membuatku luluh lantah dia sama sekali tidak menolaknya bahkan ikut menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya. Aku berusaha mengalihkan perhatianku dari mereka namun mata ini seolah enggan melewatkan kemesraan mereka hingga pandanganku mulai mengabur terhalang air mata yang tak sabar untuk menampakkan dirinya.

Ku lengkungkan bibirku mengukir senyum seolah tidak terjadi apa-apa saat ku sadari pandangan Aileen tertuju padaku, aku tidak bisa melihat ekspresi yang terlukis di wajahnya aku merasa tidak enak hati saat Aileen melihatku segera ku meninggalkan balkon masuk ke kamarku. Dan kamar ini menjadi saksi bisu bagaimana air mataku berlinang begitu saja ku berusaha menahan tangisku agar tidak menimbulkan suara nafasku mulai sesak sesekali ku pegang dadaku yang tiba-tiba nyeri rasanya sungguh menyakitkan. Sepertinya ini bukan hanya patah hati saja melainkan hatiku hancur lebur bahkan aku merasa dia telah menghianati cinta yang ku semai selama ini.

Entah berapa lama aku menangisi kebahagiaan orang lain hingga kurasakan ketukan dari pintu kamarku, sejenak aku mengerjapkan mataku menahan kepala yang terasa makin berat sudah pasti ini lantaran sudah menangis. Meskipun enggan aku bangkit dari tempat tidurku menuju kamar mandi untuk membasuh wajah dan mencuci mataku yang terlihat sangat bengkak. Setelah merasa agak baikan dengan gontai kulangkahkan kakiku menuju pintu kamar dan segera membukanya. Kulihat sosoknya berdiri dibalik daun pintu sembari mengamatiku dari ujung kaki sampai kepala, aku langsung menbuang muka saat dia hendak menatapku ku balikkan badanku memejamkan mataku sejenak menahan agar air mataku tidak keluar namun hasilnya nihil kembali berlelehan di pipiku dan kuhapus secepat mungkin lalu kembali melihatnya hingga kami beradadi posisi berhadapan dengan dia yang masih berada di luar kamar

"Ada apa?" tanyaku setenang mungkin tidak ingin dia mendengar suaraku bergetar menahan tangis

"Va...aku minta maaf" ujarnya tertunduk menautkan jemarinya

"Loh kok minta maaf, emang kamu salah apa?" cecarku seolah tidak mengerti dengan maksud dari permintaan maafnya

"Kamu habis nangis? mata kamu bengkak" dia mengangkat tangannya hendak menyentuh mataku

"Oh..ini tidak apa-apa maklum akhir-akhir ini selalu begadang" refleks aku mundur selangkah menghindari sentuhannya

"Gimana di kampus?" dia menarik tangannya kembali

Perempuan simpanan (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang