2.

5.3K 558 73
                                    

"klik"

"welcome, fight your master"

Lagi lagi suara itu terdengar, sepertinya setiap memasuki ruangan selalu akan ada suara seperti itu.

Aku harus terbiasa dengan ini.

"Jim, ini adalah ruangan yang bisa kita pakai untuk berlatih bertarung"

Aku menganggukan kepalaku pelan, paham dengan apa yang dibicarakan si vampire jenis alien ini.

"Kau tau? Setiap murid mempunyai meister-nya masing-masing"

Aku terdiam memandangi orang orang yang ada disini.

Biasa saja, tidak ada meisternya.

"Lihat ini"

V mundur beberapa langkah dari hadapanku, ia mulai memejamkan mata.

Apa yang ia lakukan? Tangannya seperti mengayun.

Tiba tiba rambutnya berubah menjadi warna hijau sehijau daun dan bola matanya berwarna biru seterang langit.

W-wow..

Ia menatapku dan tersenyum. Tangannya mengayun terangkat, kurasakan tanah yang kupijaki bergerak.

He-hey.

Apakah ini meisternya? Pengendali tanah?

Kulirik ia menarik nafas dan suasana kembali menjadi normal serta matanya yang berubah kembali hitam.

Namun..

Rambutnya? Mengapa tetap hijau?

Hee.. Mengapa ini sangat membingungkan sih.

"Inilah meisterku, tanah. Aku dibantu oleh titan untuk bertarung"

Aku hanya ber-oh ria karena bingung ingin menjawab apa.

"Lihat yang disana?" ia menunjuk beberapa orang yang berbeda beda.

"Meister ini ada 4. Tanah, udara, air dan api"

V mengedarkan pandangan mencari seseorang.

"Nah, kau lihat perempuan berambut biru gelap itu?"

Aku menganggukan kepalaku pelan. "... Ya?"

"Aku menyukainya"

Aku hanya menatap datar pengutaraan dari alien ini, kukira ia akan menjelaskan mengapa rambutnya biru.

Taunya ia menyukainya, ck.

"Hehehe, serius. Aku menyukainya"

Aku tidak peduli, bung.

"Lupakan saja jim"

Ya siapa juga yang mau mikirin itu, V.

"Dia adalah master air, cocok kan denganku yang tanah? Tanah jika disiram air akan subur. Semoga cintaku padanya selalu subur"

Dia berujar dengan mata berbinar binar.
Yatuhan.. Terserah saja.

"Jadi? Biar ku tebak. Mereka yang abuabu adalah udara? Dan merah adalah api?"

Apa tebakan ku benar?

"Pintar sekali anak mami" ia mengacak rambutku seperti layaknya seekor peliharaan.

Bolehkan aku menamparnya?

"Ayo tunjukan apa Meister mu Jim! Aku mau tau!!"

Aku sedikit tersentak mendengar permintaannya. Bagaimana caranya?

Blood Sweat and Tears ✔Where stories live. Discover now