T

12.8K 658 108
                                    

Truth Meaning

Jeon Jungkook
Kim Taehyung
BTS

Taetaevya

___°~°___

My Pov

Jika dalam semantics, sebuah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang makna, ada satu jenis makna disebut polysemy. Satu kata dengan berbagai makna, lebih dari satu, itulah polysemy.

Jika dalam kehidupan seorang Jeon Jungkook, polysemy hidupnya ada dalam dua kata. Kim dan Taehyung, menjadi Kim Taehyung. Terdiri dari dua kata, tiga suku kata, dan sebelas huruf. Kim Taehyung adalah nama dari seorang namja manis dengan kepribadian ceria.

Disinilah letak polysemy hidup Jungkook. Taehyung, satu kata dari satu orang, yang mempunyai lebih dari satu atau bisa Jungkook pastikan memiliki beribu arti dalam hidupnya. Nama itu terpatri dalam hatinya, pemilik nama itu begitu penting dalam hidupnya, bahkan kehadiran Taehyung menjadi kebutuhan bagi Jungkook.

Jungkook hanya seorang pemuda yang kebetulan berwajah sempurna dengan ketampanan yang mencekik kewarasan. Tubuh proporsional dengan lekukan padat otot yang memukau, pas dan tidak berlebihan. Otak jenius yang dapat membuatnya sudah berada di jenjang perkuliahan di umurnya yang baru menginjak lima belas tahun. Mengikuti beberapa kali akselerasi hingga membuatnya masuk International Seoul University dua tahun yang lalu. Kini dirinya sudah tujuh belas tahun dan berada di tingkat dua English major.

"Jungkook-ah!"

Jungkook membuka matanya yang sedari tadi tertutup saat dirinya berbaring di sebuah taman kampus. Penglihatannya menangkap seorang namja berambut pirang abu yang berdiri di sisi tubuhnya.

"Bangun, pemalas."

"Aku bukan pemalas, Yoongi hyung."

Yoongi, salah satu teman Jungkook, seangkatan tetapi berbeda jurusan, terkikik mendengar gerutuan Jungkook.

"Kau memang pemalas.."

"Sudah ak_"

"..Untuk mendekati pujaan hatimu sendiri."

Jungkook tiba-tiba merasa tersedak tidak jelas mendegar pernyataan Yoongi.

"Hyung. Jangan mulai, kumohon."

"Aku heran. Kau ini tampan, baik, dan pintar! Kenapa tidak kau dekati saja dia, eoh? Aku yakin tidak akan ada yang bisa menolak pesonamu itu." Yoongi dengan nada ketus yang kentara mengomel pada Jungkook saat pemuda yang tadi berbaring sudah bangkit duduk. Dirinya ikut duduk di sebelah Jungkook.

"Aku tidak percaya diri, hyung."

"Astaga Jeon Jungkook! Apa yang membuatmu tidak percaya diri?!"

"Kau tidak akan mengerti, hyung. Sudahlah. Kenapa hyung ada disini? Tumben tidak bersama Jimin."

"Cih. Tidak usah mengalihkan pembicaraan begitu, Jeon."

"Aku tidak."

"Kau iya"

"Hyung, ya ampun."

"Makanya cepat susun rencana atau kalau perlu, bawa saja langsung dia pada orang tuamu."

"Hyung! Yang benar saja!"

"Kau tidak bisa? Dasar pengecut."

"Ya! Hyung. Aish terserahmu saja, hyung."

Jungkook memilih diam setelahnya. Meladeni hyungnya ini memang sedikit menyita tenaga. Tenaga untuk berpikir dan bicara.

Third SecretOnde histórias criam vida. Descubra agora