KEPINGAN 20

5.2K 338 37
                                    

STEFFY POV
Bodoh bodoh bodoh. Arghhh.
Kenapa harus bohong sih. Key pasti juga ngerti kalo aku jelasin, ash kamu benar-benar bodoh steffy.

Aku mengacak rambutku karna frustasi. Dia marah, key mendiamiku.

Em tapi enggak bener-bener diam sih, dia tetap mengirimiku pesan. Tapi itu cuma akal-akalannya supaya aku mikir dia gak marah. Buktinya, dia bisa ngirimin aku pesan tapi gak bisa ngangkat telfon aku.

Udah 2 hari sejak malam itu, key sama sekali nggk ngomong sama aku, telfonpun nggk pernah.

Aku pingin banget nemuin dia langsung, di apartmentnya kek atau dimanapun dia sekarang, tapi aku gak bisa karna aku ada kerjaan. Aku gak bisa ngelanggar kontrak, aku harus profesional.

Dan disini aku sekarang, memasang topeng bahagia untuk menghibur orang-orang diluar sana.

Aku kangen canda key, aku kangen digodain key, aku kangen tawa ngeledek key. Aku kangen kamu key!

"Tef, waktu lo main", ucap seorang petugas memberitahuku.

Huft. Selesai sudah. Aku jalan keluar stage bersama bebeb. Kenapa parkiran berasa jauh banget sih.

"Ify!", teriak seseorang memanggilku.

Aku mencari sumber suara itu, yg kutau yg memanggilku seperti itu hanya dia. Dan benar saja.

"Hay", sapaku ketika dia sudah didepanku.

"Udah selesai? Aku anter yuk", tawarnya.

"Enggak usah deh, aku sama bebeb. Lagian kamu ngapain disini, habis dari mana?", tanyaku penasaran.

"Dari rumah, emang niat mau jemput kamu", jawabnya.

"Loh kok? Kamu tau dari siapa aku disini?", wah kok bisa tau jadwalku.

"Aku tanya bebeb", jawabnya cepat.

Bebeb! Aku melihat bebeb, dia hanya menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya dan disertai senyum canggung. Awas kamu beb.

"Biar bebeb sama supir kamu aja, kamu aku anter sekalian anterin aku beli kue buat mama, ya?", pintanya.

Huft kalo gini gimana lagi, nolak juga gak enak dia udah disini nungguin, ah biarlah.

Akupun mengangguk, sebelum aku mengikutinya, sebuah tatapan tajam penuh ancaman kuberikan ke bebeb. Dia cuma ngacir pergi dengan senyum smirknya.

"Masih jauh nih?", sumpah aku males jalan jauh.

Dia hanya tersenyum, dan merangkul pinggangku untuk menunjukkan mobilnya. Aku hanya mengikutinya.

"Key! Kak key! Kak key foto dong!"

Terdengar teriakan orang-orang memanggil nama key. Sepontan aku mencari suara itu, kalo ada yg neriakin nama key pasti key juga disekitar sini dong.

Saat sibuk mencari kesegala penjuru, tatapanku terhenti ketika melihat dia berdiri tidak jauh dariku, hanya terhalangi sekitar 4 mobil yg terparkir.

Dia menatapku datar, tapi sejenak tatapannya turun dan aku mengikuti arah matanya. Shit, tangan siapa dipinggangku.

Tapi kemudian wajahnya kembali menampilkan senyuman, bukan untukku tapi fansnya yg berada dibalik pagar pembatas.

Ingin kaki ini mengejar wanita tampan pemilik hatiku, tapi sialnya dia juga berlari dengan kak dea. Kayaknya dia telat, sampe harus lali-larian kayak gitu.

"Ify, ayo kok diem", ucap pria itu.

Ah, harus kutunda dulu, semoga besok free.

"Ah iya dit. Emang kita mau beli kue dimana?", tanyaku setelah masuk mobil dito.

PENGECUT EGOIS -gxg-Donde viven las historias. Descúbrelo ahora