Chapter 9

2.1K 188 23
                                    

Hermione Granger

Aku benci cara orang-orang yang selalu mencuri-curi pandang seperti ini. Seperti aku terpidana mati kasus pembunuhan berantai atau para koruptor yang memakan uang negara seenaknya. Memang tak secara gamblang tapi aku tahu mereka memerhatikan gerak-gerikku sejak aku memasuki hotel ini. Ditambah Fleming yang sedari tadi mengekoriku, lengkap sudah aku menjadi topik terhangat di hotel ini. Bukan tanpa sebab, tapi karena wajahku dan Draco sudah memenuhi hampir seluruh media gosip baik cetak atau online di seantero USA dan mungkin hingga di luar sana. Aku tak menyangka bahwa Draco Malfoy amat sangat terkenal seperti ini. Aku tahu ia beberapa kali berada di sampul majalah bisnis dan melakukan beberapa pemotretan untuk beberapa kampanye tertentu, tapi aku tak tahu bahwa berita hollywood juga begitu menyukai keeksistensian hidupnya. Sampai pagi ini masih ada beberapa media yang berjaga di sekitar apartemenku dan aku sudah muak akan hal itu.

Aku memandang kesal kepada Fleming yang masih berdiri di belakangku saat kami sudah berada di depan pintu kantorku. "Seriously, Fleming? Stop following me. It's been a week."

Ia tak menjawab dan memilih untuk tetap berdiri di sisi pintu kantorku. Aku dikejutkan oleh kehadiranya sejak beberapa hari yang lalu di depan pintu apartemenku. Ia mengatakan bahwa ia sekarang ditugaskan menjadi bodyguard -ku yang aku bahkan tak tahu apa tujuannya. Aku tahu Draco Malfoy yang memerintahkannya, tapi demi Tuhan dia tak punya hak untuk mengatur hidupku apalagi memberikanku seorang bodyguard . Aku bukan puteri kerajaan atau anak dari pengusaha berlian. Dan dengan menghilangnya dia dari hidupku satu minggu ini dan
memberikan seorang bodygurad kepadaku tak akan merubah keadaan. Apa yang  diharapkannya? Menjaga simpanannya agar tak berbicara pada media tentang siapa diriku dan bagaimana masa laluku?

" Get the hell out from my office now, Fleming."

"Sorry, Maam. I can't," jawabnya.

Aku frustrasi menghadapi pria keturunan Inggris yang sama sepertiku ini. "You can't follow me all day long," balasku.

"This's your security details, Maam. I'll follow you wherever you go. That's the order."

"The security details for what? Who's order?" tanyaku

Ia tak menjawabnya. Merasa tak sanggup lagi, kuputuskan untuk membiarkannya berdiri di luar ruangan ini. Gelas kertas berisi kopi yang mengepul sudah berada di atas mejaku, berarti Nikki sudah berada disini tak berapa lama yang lalu. Kubuka laptopku dan ada begitu banyak
pekerjaan yang menantiku. Namun, sebelumnya kusempatkan terlebih dahulu untuk mencari namaku di dunia maya dan aku menahan napas saat menemukan puluhan foto kami saat di New Orleans, Barton Rogue dan Inggris kemarin. Aku dan Draco di steakhouse saat ia meciumku, kami berjalan di trotoar New Orleans saat aku selesai membeli burger dengan tangan yang saling bertaut, adapula saat kami dan Narcissa berada di pemakaman tempat Lucius Malfoy bersemayam, dan kami di Sarabeth's di hari dimana Draco melepaskan genggamanya dariku.

Kubaca headline yang tertera di salah satu artikel media online itu :

Draco Malfoy with His New York's Sweetheart

Lama tak terlihat menggandeng teman wanita, Draco Malfoy tertangkap kamera beberapa kali dengan wanita berambut cokelat yang kini diketahui bernama Hermione Granger. Wanita yang dilansir merupakan General Manager dari salah satu anak perusahaan Malfoy Group ini terlihat mesra dengan Draco saat menghabiskan liburan singkat bersama di New Orleans. Tak hanya itu, kabar kedekatan ini juga tampaknya sudah disetujui oleh keluarga dari Draco Malfoy dilihat dari Draco dan ibunya serta Hermione yang tampak mengunjungi makam dari mendiang ayahnya di Wiltshire, Inggris beberapa hari yang lalu. Namun berita ini belum mendapatkan pernyataan resmi dari kedua belah  pihak...

Kuhela napas dan tak ingin melanjutkannya. Sudah seminggu kami tak bertemu. Aku mencoba
menghubunginya sesaat setelah insiden di Sarabeth's itu namun ia tak menjawabnya dan tak beberapa lama kemudian ponselnya tak dapat kuhubungi. Tadi pagi ia mencoba menghubungiku hingga sekarang dan tak ada satupun yang berniat kuangkat. Apakah sekarang ia sudah berubah pikiran dan ingin menemuiku kembali? Hal ini yang membuatku tak suka menggantungkan harapan pada seseorang.

SkyscraperOnde histórias criam vida. Descubra agora