Bonus Part (1): Déjà vu

42.7K 3K 200
                                    

[a/n]

Ini sebelum Rara dan Vince nikah, jadi ini kejadian 3 tahun setelah ketemu di Vintage Cafe.

***

"Gue kesel deh kadang-kadang," omel Harris. "Tiap kali dateng ke sini, ada aja yang kasih nomor. Dikira gue tukang isi pulsa kali, ya? Disuruh isiin pulsa mereka satu-satu."

Vince dan Keanu hanya bisa tertawa ngakak. "Lain kali, pasang palang aja kalo kita taken," balas Keanu.

Tiba-tiba wajah Harris berubah cerah. "Gue punya ide." Harris mengeluarkan segepok sticky notes dan menuliskan satu kata di dua lembar yang berbeda.

Reserved.

Ia mencabut kertas itu dan menempelkan satu di punggung Vincent, serta satu dipunggungnya.

"Punya gue mana?" tanya Keanu bingung.

Vincent mengambil selembar sticky notes, menuliskan kata 'single' lalu menempelkannya di punggung Keanu. "Lo masih jomblo, butuh nomor-nomor cewek butuh perhatian ini. Kita engga," jawab Vincent dengan senyum lebar.

"Sialan," ucap Keanu sambil melempar seluruh nomor itu ke wajah Vincent.

Vincent tertawa kencang, benar-benar kencang, hingga ia mengundang semua perhatian pengunjung Vintage Cafe. "Tenang, guys. Temen gue lagi gila," ucap Harris sambil menoleh ke arah pengunjung lain lalu kembali ke arah Vincent.

"So, Vince..."

Vincent menoleh ke arah Keanu dengan wajah polos sambil meminum es jeruknya. "Kenapa?" tanyanya.

"Kapan lamar Rara?"

Vincent tersedak saat ia mendengar pertanyaan Keanu. Pertanyaan yang bisa bikin semua cowok mati kutu, termasuk Vincent.

Harris memutar bola matanya. "Vince, lo udah 3 tahun pacaran sama Rara, mau kapan ngelamarnya? Kasian Rara keburu tua nungguin lo."

"Tapi kan-"

"Tapi kan Rara bilang mau nunggu. Lo mau bikin dia nunggu sampai kapan?"

"Sampai-"

"Sampai lo siap? Sampai lo mapan? Sampai tabungan lo cukup? Lo udah siap, Vince. Gue yakin lo bisa bahagiain Rara."

"Gue-"

"Gue nunggu waktu yang tepat? Basi banget alasan lo."

Vincent menghela nafasnya pasrah. Ia membanting tubuhnya ke kursi. "Oke, oke!" ucap Vincent. "Gue sebenernya udah beli cincin, tap-"

Harris dan Keanu langsung memajukan tubuh mereka."MANA?" tanya mereka. Bukan, teriak tepatnya.

Vincent memutar bola matanya dan merogoh tasnya. Ia mengeluarkan sebuah kotak beludru merah dan menaruhnya diatas meja. Keanu mengambil kotak itu dan membukanya. Sebuah cincin sederhana dengan berlian kecil diatasnya.

"Cantik," ucap Keanu lalu menutup kotak beludru itu kembali. "Jadi, kapan mau ngelamar?"

Vincent hanya bisa terdiam. Itu juga jadi pertanyaan yang ia tanyakan kepada dirinya sendiri. Setiap hari.

"Gue bingung," jawab Vince. "Gue takut ditolak. Gue takut Rara kecewa sama gue," sambung Vincent sambil menundukkan kepalanya.

"Vince. Rara gak akan nolak lo. Rara cinta mati sama lo. Kenapa dia harus nolak lo?" tanya Harris bingung.

"Rara pernah ceritain ke gue, gimana gue lamar Rara di mimpinya, dan setelah itu gue kecelakaan." Vince menarik nafasnya untuk menenangkan dirinya kemudian melanjutkan. "Kalau sampai itu kejadian beneran gimana?"

ask.meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang