(12) Sepupu

65.6K 6K 154
                                    

"Tapi kok kayaknya kemarin kalian romantis banget sih?" tanya Keanu lalu menggenggam tangan kanan Rara. "Sampe pake gelang kembaran gini?"

Rara tersentak kaget. "Dari mana kamu tau?" tanyanya. Ia takut kalau Keanu melihatnya, atau bahkan menguntitnya.

"Gak usah takut. Aku gak ngikutin kamu kok," kata Keanu. "Tadi aku liat Vincent pake gelang yang sama juga."

"Kamu gak marah kan?" tanya Rara hati-hati. "Ini cuman gelang persahabatan kok! Sekalian hadiah ulang tahun dari Vincent," sambung Rara sambil memutar-mutar gelang itu.

"Kamu ulang tahun?"

Rara mengangguk pelan. "Iya, kemarin."

"ASTAGA! Kenapa kamu gak bilang ke aku kemaren?" tanya Keanu.

"Ditembak sama kamu aja tuh udah jadi hadiah buat aku, Nu," kata Rara sambil tersenyum manis.

"Baru awal-awal pacaran udah bisa ngegombal yah," kata Keanu sambil mencubit hidung Rara lalu tertawa. Rara juga ikut tertawa.

"Nu,"

"Hmm?"

"Kamu gak cemburu kalo aku jalan berdua sama Vincent?" tanya Rara.

Keanu menggeleng lalu tersenyum. "Ngapain aku cemburu? Kan aku percaya kalau kamu sama dia gak pacaran" kata Keanu lalu tersenyum manis.

"Beneran? Kamu sepercaya itu sama aku?" tanya Rara tidak percaya.

Anggukan Keanu membuat Rara tersenyum.

Satu hal yang ia suka dari Keanu: bukan tukang cemburu.

***

"Dan itu momen-momen yang gak bakal gue lupain, Ris," kata Vincent setelah menceritakan pengalamannya kemarin. Saat ini mereka sedang jalan-jalan di salah satu mall di Jakarta Pusat. Katanya sih jalan-jalan doang tapi sekalian jajan. Jajan barang, jajan makanan, jajan mata...

"Dan lo gak foto momen berharga itu?"

Vincent menepuk keningnya. "Bego! Gue lupa, astaga!"

"Iya, lo bego." Harris menoyor kepala Vincent keras. "Ya udah lah. Masih ada hari lain sih. Lo bisa ngajak dia ngedate lain kali."

"Ngedate apaan. Orang dia udah punya cowok gitu, masih diembat juga," ujar Vincent. Itu bukan alasan sebenernya. Well, salah satu alasan. Tapi alasan terbesar Vincent adalah ia tidak berani.

"Oh iya, gue baru inget kalo mereka jadian kemarin lusa," gumam Harris.

"Gimana kencan lo kemaren sama Yuna?" tanya Vincent.

Tiba-tiba Harris tersenyum. "Not bad. Gak seancur kencan lo sih sebenernya," jawab Harris, lebih ke nyindir.

"Hancur gitu, kencan gue seru tau!" bela Vincent. "Jadi gimana?" tanya Vincent semangat.

"Ya gitu. Dinner biasa aja," kata Harris. "Tapi endingnya gak biasa bro.." sambung Harris sambil tersenyum kayak orang gila.

"Lo kira film kali pake ending-ending segala."

"Yeh. Mau denger gak?"

"Iye-iye. Buruan."

"Gue nembak Yuna," kata Harris yang langsung membuat Vincent menengok dramatis.

"Bohong lo..."

"Kalo gak percaya ya udah," kata Harris lalu melelang pergi.

"Woy, Ris! Tungguin gue!" panggil Vincent lalu mengejar Harris yang sudah lumayan jauh.

ask.meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang