Bride From Future

449 60 35
                                    

Jomblo adalah sebuah pilihan. Bukan karena seseorang tidak laku, tapi memilih untuk menyimpan hal-hal macam itu untuk dinikmati di waktu yang tepat.

Namaku Richi,  mahasiswa jurusan Manajemen dan Bisnis tingkat akhir. Jomblo sejati yang akan mempertahankan statusnya sampai mendapat kehidupan yang mapan dan mandiri. Orang boleh berkata aku munafik dan naif, tapi tekadku sudah bulat sejak lama. Aku yakin dengan masa depanku yang cerah.

Sampai satu ketika seorang gadis tak dikenal muncul di hadapanku dan berkata.

"Tidak mungkin, setelah lulus kuliah kau akan kesusahan mencari lowongan pekerjaan selama 2 tahun, kemudian kau memutuskan membuka usaha sendiri dengan meminjam modal ke bank yang akhirnya dapat kau lunasi setelah menyicil selama 5 tahun, bertahun-tahun berwirausaha tidak ada tanda-tanda keuntungan yang signifikan sampai akhirnya kau berumur 45 tahun, barulah kau mencapai kemapanan yang kau mau, tapi diusiamu yang sudah setua itu, tidak ada lagi perempuan yang tertarik menikahimu, sampai akhirnya kau keriputan, ubanan, dan--"

"Tu-tu-tunggu dulu, tunggu sebentar! Kenapa kau seenaknya mengutuk masa depanku dengan perkiraan tak berdasarmu?"

"Ini bukan perkiraan tak berdasar, ini benar-benar masa depan yang menantimu," jawabnya dengan wajah datar.

"Kau pikir kau siapa sampai bisa mengetahui masa depanku? Peramal?"

"Benar juga, aku belum memperkenalkan diriku, namaku Dhea Anida, kenapa aku mengetahui masa depanmu? Itu karena aku dari masa depan, dan aku diberikan misi untuk menjadi pengantinmu."

"..., HAAAAAH?!?!"

Butuh waktu lama sampai aku mengerti betul setiap katanya.

"Dalam 5 dekade ke depan, bumi akan terkena sebuah wabah unik yang hanya bisa disembuhkan dengan suatu serum, sayangnya serum itu hanya bisa dibuat dari gen langka yang mengalir dalam darahmu, karena itulah, untuk pelestarian pengembangbiakkan gen langka tersebut, kau tidak boleh dibiarkan menjomblo sampai akhir hayatmu.

"Karena itu Darling, mari kita ke KUA sekarang juga."

"Ke KUA mukamu peyang! Dan apa-apaan panggilan Darling itu?! AAAAAGGGHHHH LEPASKAN AKU!!!" Sebelah tanganku dirangkulnya dengan erat dan ditarik tanpa perasaan, sedangkan tanganku lainnya berusaha mati-matian memeluk pohon agar tak terseret oleh gadis aneh ini.

"Hentikan, hentikan! HENTIKAAAN!"

ooOOoo

Oke, satu lagi ide cerita yang kutuangkan dalam bentuk prolog. Temanya kali ini Sci-Fi Romcom, hmmm, apa pendapat kalian?

Sampai saat ini aku belum pernah benar-benar nulis Romcom sih, tapi yaah, dicoba lah.

Itu pun kalau kebikin.

Keep writing, keep learning
Enjoy your works

Oke, balik garap ES

Daripada Gak NulisWhere stories live. Discover now