-5-

738 69 22
                                    

Rasa bosan melanda nenek ketika si cucu tak kunjung menengoknya. Padahal ini sudah hari ke tiga setelah seorang dokter muda nan tampan menyuruhnya untuk menginap di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya. Akhirnya iapun berjalan-jalan dengan menaiki kursi roda yagn telah tersedia di samping ranjangnya.

Nenek mengelilingi rumah sakit mulai dari lorong-lorongnya hingga ke taman yang berada di tengah-tengah bangunan rumah sakit tersebut. Cukup menghiburlah melihat anak-anak kecil yang tengah bermain, berlari-larian dengan sebayanya. Hal itu mengingatkannya akan masa-masa dimana Sooyoung yang masih kecil suka sekali berlari-lari dengan teman-temannya sampai sang nenek kewelahan mengurus. Terus tenggelam dalam lamunan hingga seorang anak lelaki yang tanpa sengaja tersandung kakinya sendiri, terjatuh di depan nenek, membuat nenek kembali sadar dari lamunannya. "Astaga, kau tak apa?"

Mata anak lelaki itu mulai berkaca-kaca. Bahkan kedua tangannyapun sudah mengucek mata bulatnya. Isakan kecil mulai terdengar sehinga nenek berinisiatif membantunya untuk berdiri. Nenek membawa anak kecil tersebut ke dalam pelukannya, mencoba untuk menenanginya. "Sudah tidak apa."

Isak tangis tak henti-hentinya membuat nenek menjadi bingung sampai-sampai lelaki mungil tersebut mengeluh akan lututnya yang sakit. Nenek mengernyitkan dahinya lalu menggulung celana anak tersebut sampai ke atas lutut. Benar saja, ada sebuah luka lecet di sana.

"Ya Tuhan, lututmu berdarah. " ujar nenek dengan panik. Setelahnya beliau merogoh saku bajunya untuk mengambil sebuah plester bermotif dinosaurus dari sana. Kemudian nenek membuka bungkus plester dan menempelkannya di atas luka lecet anak tersebut.

"Sudah, ini untukmu." Nenek mengeluarkan dua bungkus permen rasa buah dari dalam sakunya. Perlahan isak tangis anak kecil tersebut mulai mereda. Tangan-tangan mungilnya meraih dua bungkusan permen yang berada di tangan nenek.

"Jiwon-a." anak lelaki yang berada dalam pelukan nenek langsung memutar kepalanya setelah mendengar seseorang yang kiranya memanggil namanya. Senyum lelaki kecil itu mengembang ketika indera pengelihatannya menangkap sosok wanita dengan rambut sebahu yang terurai tengah berjalan ke arahnya.

"Ibu!" setelah berteriak memanggil ibunya, anak tersebut langsung berlari. Nenek yang melihatnya tanpa sadar langsung mengulas senyum. Dari kursi roda beliau dapat melihat anak kecil itu yang sedang mengeluh betapa perih lututnya. Lalu ibunya mulai menggulung celana anaknya seperti yang dilakukan nenek tadi.

"Jiwon, siapa yang memasangkan plester ini?" Tanya wanita tersebut. Jiwon langsung mengarahkan pandangannya menuju nenek yang tengah menduduki kursi roda.

"Nenek itu yang memasangkannya."

Ibu Jiwon tersenyum lalu menghapiri nenek. Kemudian wanita muda tersebut membungkukan badannya, pertanda mengucapkan terimakasih. Dan nenek membalasnya dengan tersenyum semakin lebar. "Tak apa. Di hanya anak kecil. Wajar saja jika terluka seperti itu."

"Jiwon-a, ayo ucapkan terimakasih pada nenek."

"Nenek, aku mengucapkan terimakasih karena telah menolong lututku." Ucap Jiwon dengan lucunya. Kedua tangannnya ia letakan di perut mungilnya lalu mulai membungkuk. Hal itu membuat nenek beserta ibunya tertawa.

-NEVER GIVE UP TO GET YOUR LOVE-

Ini adalah hari ke lima semenjak nenek dirawat di rumah sakit. Sore ini beliau diperbolehkan untuk kembali ke rumah. Maka dari itu, setelah bel pulang berbunyi, Sooyoung segera merapikan buku-bukunya dan memasukannya ke dalam tas. Sehun yang telah menunggu di depan kelas langsung menggenggam tangan Sooyoung, membawanya ke halte. Mereka menaiki bus bersama sama menuju rumah sakit untuk menjemput nenek. Sebelumnya Sehun sudah meminta untuk ikut. Tapi tak diijinkan oleh Sooyoung karena takut merepotkan. Namun Sehun adalah orang yang pandai dalam membuat hati leleh akan rengekannya.

[ChanJoy] NEVER GIVE UP TO GET YOUR LOVE✅Where stories live. Discover now