#12 Broken

1.7K 104 0
                                    

Mencapai kebahagiaan itu sulit.

Aku tahu itu.

Tapi aku tak menyangka, diriku bisa di tolak oleh anak mungil yang polos seperti Oh Hani.

Betapa gadis mungil itu mencintai Ayahnya, aku tak mengelak kalau aku sekarang nampak jahat dengan menyelip diantara keduanya.

Ahh~~ menyedihkan sekali diriku.

"Kenapa Dee?" Lisa duduk di sebelahku. Memakan coklat ditangan nya, dia menaikkan sebelah alisnya padaku. "Sesuatu terjadi?"

Aku menggeleng lemah. "Apa bener coklat bisa ngilangin stress?"

"Siapa yang bilang?"

"Dulu, lu.."

Lisa tampak enggan dengan coklat ditangan nya. Tapi melihat dia kemudian memotong dan menjulurkan potongan nya padaku, aku tau... Dia peka dengan apa yang ku katakan tadi.

"Terima kasih,"

"Nope." Dia kembali memakan coklat nya dan aku memakan coklat yang di sodorkan nya.

"Oh iya, kapan lo mau ngenalin gebettan lo itu? Se-sexy apa sih?"

Bayangan Sehun yang menatapi ku sesaat lalu berlalu pergi begitu saja, membuatku kembali di liputi awan mendung. "Dia tidak sexy,"

Kepala Lisa mendadak menoleh, "benarkah?"

"Tidak hot, tidak tampan, tidak...." Air mata yang semula hanya tersudut di dalam sana menjadi nampak mendesak minta dikeluarkan.

Mataku berkaca-kaca, menyadari lelehan ingus ku yang sebentar lagi keluar tanpa bisa ku cegah.

"Kenapa gue jatuh cinta sama dia?" Tanyaku, tidak percaya dengan hatiku yang selalu nampak rapuh seperti ini.

Lisa yang menatapi ku sekarang bingung, dia langsung memegang bahuku yang kini bergetar. "Dee... Apa dia nyakitin lo?"

"Enggak. Gue yang nyakitin diri gue sendiri." Isakku perlahan. "Gue yang telah nyakitin hati gue dengan mencintai seseorang yang mustahil bisa gue gapai."

Lisa ikut berkaca-kaca, menarikku mendekat, memeluk.

Aku menangis di bahunya, menumpahkan segala keluh kesahku. Rasa dilema ku selama ini, dan perasaan bodohku yang menyukai seorang pria yang bahkan anak nya tidak menerima ku sama sekali.

Aku dapat merasakan Lisa kaget begitu menyadari aku menangisi seorang duda beranak satu. Dia tak percaya.

Menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengencangkan pelukan nya padaku.

"Lupakan dia Dee, lupakan orang itu, lupakan semua nya, dia bukan jodoh lo, dia hanya seseorang yang numpang lewat di hidup elo, lupakan..."

Hot Daddy!Where stories live. Discover now