My Life [4] :That Night {1}

1.7K 154 87
  • Didedikasikan kepada SummerMemoriesFans
                                    

Oiya ampe lupa bikin note haha. hai kalian XD ada yang kecewa aku post cerita ini bukan ceritaku yang lain? hehehe, eh anyway, banyak yg bilang setelah baca ini jadi ilfil sama Julian. IH KENAPA? Julian tuh sweeet. Aku ga ada niat jatohin Juls, dia tuh cowok favorit dari semua tokoh yang pernah aku buat. Cuma aku kan berusaha rasional aja soal sikap Jay yang jadiin Julian *SPOILER* XD Jadi harus kelam biar feelnya kerasa.

anyway, sesuai janjiku disini ada Amy. part ini bakal dinikmatin (?) sama orang yang udah baca Epilog Summer Memories. Kalo belum dan kalian mau baca, yaaah, kalian bakal tau siapa yang jahatnya. Minimal kalian baca part 2 sampe part 3 SM deh baru bisa ngerti ini^^

Ah ya disini udah ada Amy XD Tapi ada kilasan Jay masih kecil sebentar. terus ini tentang malem 'itu' (tebak aja malem yang mana :P), nah ternyata kepanjangan jadi ak bagi dua part, part satunya lagi belum aku kerjain haha segini aja udah panjang, sampe berbayang mata aku wkwkwk :)

Ini ga jelas. Malah menurutku jayus. aku berusaha bikin ga suram tapi malah bener-bener ga lucu. haha jadi garing. Duh maaf ya, aku lagi suram (alesaaan aja, suram mulu :P) Pokoknya happy reading deh! daaaah :D

Picture on the right---> Amy Allen

***

Jay's POV 

Dari sekian keuntungan bila kau populer, dua diantaranya adalah kau bisa mendapat apapun yang kau mau -seperti sandwich gratis atau jawaban soal ulangan- dan kau bisa memengaruhi orang. 

Karena Julian membuat si bebal Connor mengatakan luka di kaki, wajah dan tangannya adalah karena pada suatu malam saat langit gelap gulita ia berjalan dalam tidur, meninju gucci dan tiduran diatasnya. 

Sungguh brilian. 

Tentu saja hanya orang tertolol yang percaya. Tapi hampir semua orang di Kansas tolol, jadi aku tidak heran. Yang mereka percayai adalah Connor mencoba bunuh diri setelah ibunya kawin lari dengan pria janggutan dari Afrika dan ayahnya seorang phedophil yang minggat bersama gadis Sekolah Menengah keturunan India, ditambah lagi neneknya yang gemar menggigiti ranting serta adiknya yang lesbian. 

Meninju Gucci dan berbaring diatasnya, bergulingan dengan nyaman di atas beling. 

Tentu saja. Kenapa tidak?  

Joey si Pikun mulai ling lung ketika ia tersadar di kantor polisi, tapi ia tetap menuduhku dan mengatakan ada tiga setan lain yang menerobos masuk rumahnya. Lalu entah bagaimana otaknya korslet karena ketika dia bertatapan dengan Connor hari ini, dia sama sekali tidak peduli. Seakan Joey benar-benar melupakannya. Tapi tentu saja, ia tidak melupakanku. 

Kalian tentu memikirkan hal yang sama denganku, bukan? Bahwa ada sesuatu yang membuatnya tutup mulut. Bukan, bukan sesuatu. Seseorang. 

Ajaibnya, seseorang itu tidak membelaku, karena Joey tetap tidak terima dan meminta pada Pihak-Yang-Adil-Siapapun-Dirimu agar aku diajari etika yang baik di Sekolah Swasta Sword Abbey, sekolah khusus murid nakal dan bermasalah, alih-alih penjara. 

Aku tidak tahu apakah Mr. Harper digolongkan ke dalam orang terbebal atau teradil sedunia, karena berkat usahanya yang brilian, aku terdampar di kantor kepala sekolah dengan selusin bocah nakal pencari gara-gara dan sebuah mobil polisi yang diparkirkan di luar. 

Mr. Harper menghujamkan kukunya pada sikuku, "Jangan jadi pecundang, Jay. Katakan siapa dua orang anak lain yang bergabung denganmu. Mereka harus mendapat ganjarannya." 

Omong-omong, Mr. Harper berpikiran yang sama denganku bahwa tidak masuk akal bila Joey mengatakan ada tiga setan yang menerobos rumahnya kemarin malam, lalu tiba-tiba hari ini Joey nyengir, merentangkan tangan dan berkata, 'Ah! Sepertinya kemarin aku rabun. Hanya satu yang menerobos rumahku. Orang itu dia (aku).' 

A Novella: Her  (Summer Memories #0,5) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang