Part 1

759 52 11
                                    

Part 1

Saat mengenalmu kau adalah bocah aneh genius tanpa emosi. Bekerja seperti robot dan tidak punya semangat hidup. Kau tidak akan bertahan hidup disini bocah! Hidup dalam kegelapan seperti kami tidak akan cocok untukmu!

***

"Agent 606 apa yang kaulihat?!"

Seorang gadis berumur sebelas tahun berbalik dan melihat seorang wanita yang dia kenal dengan sebutan Lily memegang amplop cokelat tebal. Misiku selanjutnya, gumam gadis itu kesal.

"Kau melihat bocah laki-laki rambut merah itu? Apa dia benar-benar genius hacker?" tanya Rheina tak yakin. "Kenapa Joker mau merekrut orang aneh seperti dia?"

Lily menghela nafas panjang. Jelas terlihat kalau pertanyaan Rheina sangat aneh, "Kau tahu sendiri bagaimana sistem perekrutan agent rahasia kita. Apa kau ingat bagaimana dia merekrutmu?"

Rheina berusaha mengingat-ingat. Ukh... kepalaku sakit lagi... "Li Lily... sakit..."

"Oh maafkan aku," Lily segera mengambil beberapa butir obat. Rheina langsung meminumnya sekaligus. "Aku lupa kau baru menjalani pelatihan otakmu."

Rheina mendengus sebal, "Kalau ingin membunuhku bilang saja!" dia merebut berkas yang dipegang Lily. "Siapa targetku kali ini?"

Lily mulai menyalakan layar monitor, "Kau akan menyamar sebagai anak gelandangan dan tertarik untuk ikut sirkus jalanan." Lily memunculkan beberapa wajah di layar hologram. "Mereka targetmu. Dekati mereka. Cari informasi sebanyak mungkin. Cari tahu apakah mereka terlibat atau tidak."

Rheina melihat foto-foto target di depannya tanpa minat. Laki-laki usia 40 tahun, dua perempuan berusia 20 tahun. Anak laki-laki berusia 12 tahun. "Jika mereka terlibat? Haruskah aku membereskan mereka?"

Lily mengangguk acuh. "Kita akan berangkat tiga hari lagi. Selama itu kau akan mempersiapkan diri untuk menjadi anggota sirkus,"

Rheina kembali mendesah, "Aku lebih suka menggunakan dagger jika kau bertanya,"

"Sayangnya posisi itu sudah ada," jelas Lily. "Kau ini gadis gelandangan yang tertarik pada sirkus jalanan. Kau hanya punya keahlian menari karena dulu keluargamu adalah penari sebelum seluruh keluargamu terbakar."

Rheina langsung terkejut, "Kau bilang penari? Jadi selama tiga hari aku harus menari?!"

"Oh! Kau tidak perlu berteriak seperti itu," seru Lily tak acuh. "Ini hanya balet ringan. Tubuh lenturmu bisa cepat beradaptasi."

"Balet?!!" Joker pasti sudah gila. Gerutu Rheina dalam hati. "Aku lebih senang membunuh satu koloni sirkus itu daripada harus menari balet. Aku tidak mau!"

Lily menggeleng, terlihat jelas sedang menahan amarah. "Agent 606, apa kau ingin aku membunuhmu sekarang disini karena tidak menuruti perintah Joker?"

"Kau mengancamku atau kau benar-benar akan membunuhku?" selidik Rheina dia melirik kedua tangan Lily, tidak terlihat dia menarik pistol yang tersimpan dibalik rok pendeknya.

Lily mendesah panjang, "Agent 606... kita berdua bisa benar-benar mati jika kau tidak menuruti perintah satu ini,"

"Aku tahu itu,"gerutu Rheina kesal. "Aku mau jalan-jalan dulu. Aku akan kembali untuk latihan,"

Dengan wajah cemberut Rheina keluar ruangan. Lily mulai sibuk dengan layar komputer, dia mulai menghack sistem informasi untuk membuat identitas baru Rheina sebelum menyamar.

Rheina memilih untuk berjalan santai di dalam gedung agensi. Ruang bawah tanah ini sangat luas. Mungkin bahkan lebih luas dari ibu kota. Joker membangun kota pribadi disini. Entah dia orang kaya yang terlalu banyak waktu luang atau dia memang maniak, gumam Rheina dalam hati.

(Mystic Messenger) - LYCORIS (Don't Mind Me)Where stories live. Discover now