Matahari sudah hampir menghilang dan Reina belum juga pulang. Perasaan Reynald menjadi tambah tidak enak seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dia yakin, Reina tidak akan pergi tanpa memberi tahunya terlebih dahulu. Ketika ingin pergi ke sekolah Dino saja Reina menyempatkan untuk menuliskan note padanya walaupun saat itu dengan tidak tahu dirinya dia memarahi Reina dengan alasan tidak jelas. Dia sungguh bodoh.
Reynald terus merutuki dirinya. Kata 'seandainya' kini mengelilingi kepalanya. Seandainya tadi dia tidak marah-marah pada Reina pasti akhirnya tidak akan seperti ini.
Setelah sampai di kediaman Richard, ternyata beliau sedang tidak ada di rumah,q akhirnya Reynald memutuskan untuk menghubunginya.
"Sekarang kita kemana lagi?" Tanya Dino sekarang juga turut merasa cemas atas kehilangan kakaknya.
Reynald menutup sambungan telponnya "kita cari siapa dalang dari semua ini" ucapnya datar membuat Dino tidak lagi berani untuk membuka mulutnya.
****
"Dilihat dari data, rumah ini sudah lama tidak berpenghuni lagi." Richard dan Reynald saling berpandangan ketika mendengar kabar yang diberikan petugas suruhan Richard.
"Jadi selama ini Sheila dan Demi tinggal dimana?" Tanya Richard sambil mengadah melihat rumah megah di hadapannya yang sudah disita oleh pihak bank.
Petugas tersebut menggeleng menyesal "maaf pak, orang setempat tidak ada yang mengetahui kemana mereka pergi"
"Ini nggak salah lagi" ujar Reynald geram.
"Kita harus segera menemukan dua orang gila itu sebelum mereka melukai Mom."
"Dan Reina"
Richard menatap anaknya bingung. "Ada apa dengan Reina?"
"Dia juga menghilang" kata Reynald lemah disertai nyeri di hati ketika mengingat kalau penyebab hilangnya Reina adalah dirinya.
Mata Richard membesar, rahang semakin kuat menandakan kemarahannya sudah sangat memuncak.
"Bagaimana bisa Reynald?!" Teriak Richard mengundang mata dari para petugas lainnya.
"Dia pergi untuk datang ke sekolah Adiknya lalu setelah pulang Dino hanya sendirian. Dan sampai sekarang Reina nggak ada kabar" jelas Reynald dengan sedikit enggan.
"Kenapa kamu biarkan dia pergi sendirian?" Tanya Richard lagi kini melangkah mendekati Reynald.
Hening sejenak sebelum Reynald manjawab "waktu itu kami sedang ada masalah"
"Dad, kita harus gerak cepat" alih Reynald. Sengaja tidak mau membahas masalahnya dengan Reina dulu.
"Apapun yang terjadi, jangan biarkan keluarga Reina tau tentang ini!" Ucap Richard lantang. "Sudah larut, kita mulai pencarian lagi besok pagi" lanjutnya lagi kemudian berlalu dari hadapan Reynald masuk ke dalam mobilnya begitu juga Reynald.
"Gimana, Bang?" Tanya Dino langsung.
"Kita lanjutkan besok dan pastikan Om Lutfi gak tahu malasah ini"
Dino menyenderkan tubuhnya lelah lalu memejamkan matanya.
Reynald lebih memilih diam sambil menatap jalanan yang kini dijatuhi air hujan yang deras. Ingatannya kembali pada saat dia dan Reina terjebak di tengah hujan deras dengan ban mobil yang bocor tiba-tiba.
Kehangatan yang diberikan istrinya masih bisa dirasakannya sekarang. Cara bicara lembut dan sentuhan tangan halus sangat dirindukannya.
Ya, dia rindu istrinya.

ESTÁS LEYENDO
Beating Heart
Romance[COMPLETE] ✅ //// Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengerti apa arti dari perasaan asing yang sering menghampiri hati dan pikiran mereka. aiteaheanvent © 2017