01. Premenstrual Syndrome Attack

19K 1.9K 114
                                    

"Astagfirullah, punya anak gadis jam segini belum bangun!" Pagi-pagi Bunda udah banyak-banyak istigfar melihat kelakuan anak gadisnya saat hari libur.

Yaa gimana nggak nyebut kalau anak gadis yang Bunda maksud belum juga bangun padahal jam sudah menunjukan pukul 9 pagi. Iya. Bagi Bunda jam 9 pagi itu sudah sangat amat siang.

"Bun adek udah bangun loh" celetuk Sarah yang baru saja turun dari lantai atas.

"Lo mah bukan anak gadis tapi bayiii" seru Samuel yang sedang sarapan bersama Vernon di meja makan.

Vernon sudah bangun? Nggak. Vernon bukannya sudah bangun tapi belum tidur pasca saturday night party. Hadeuh.

"Dih. Gue lahir duluan ya! Dan kalau gue bayi lo apa? Sperma?"

"ADEK! MULUTNYA DIAJARIN SIAPA?!!" Teriak Bunda mendengar perkataan tidak pantas dari salah satu anak kembarnya.

Ayah, sih, hanya bisa menikmati kopi pagi sembari membaca berita online di ipadnya, sesekali melihat perkembangan chart saham yang membosankan.

Anak sulungnya? Nggak jauh beda dari Lisa, masih tenang di alam mimpinya walaupun suara menggelegar Bunda ditambah kedua adik kembarnya sudah ribut sejak tadi.

"Ampun deh si Kakak kalo lagi PMS jadi lupa bangun subuh!" Keluh Bunda yang sekarang sudah duduk di samping Ayah.

"Abang juga PMS, Bun?" Tanya Ayah.

"Eh? Ayah kok nanyanya gitu?"

"Abis dia juga nggak solat subuh Ayah liat"

"YAALLAH ABANG!!! KAMU GAK SOLAT SUBUH??!!!"

Bagaikan api yang disiram minyak tanah, amarah Bunda semakin menggelegar setelah mendengar aduan Ayah.









"Kak minjem baju dong" kata Sarah saat memasuki kamar Lisa.

Lisa langsung menyilangkan tangannya "Nope! Kemarin baju gue rusak abis lo pake"

"Lah yang mana?"

"Yang Balenciaga!"

"Oh itu gak sengaja hehe" Kekeh Sarah mengingat baju Lisa yang ia pinjam bolong karena tersangkut paku(?)

"Lagi bisa-bisanya kesangkut paku, lo main di mall yang masih dibangun?"

"Ya nggak lah! masa di mall yang masih dibangun? Mau liat apaan? Kuli proyek?" Sungut Sarah.

"Tau ah nggak lagi lagi gue minjemin baju" kata Lisa yang masih sebal. Masalahnya itu salah satu baju kesukaannya.

"Katanya lo gak mau pake lagi soalnya itu baju yang lo pake waktu syuting MV bareng Oldlex?"

"Ya iya, sih, but still that's one of my favorite clothes."

Sarah mencibir, "pelit!"

"I don't fucking care" sahut Lisa tidak perduli.

Sarah keluar dengan mulut maju 5cm yang tetep saja masih keliatan cantik di mata orang normal kecuali kembarannya, Samuel.

"Heran gue kenapa punya kembaran jelek banget, kenapa gue gak kembaran sama Nancy Jkt45 aja ya?" Gumam Samuel.

"Fuck off!" kutuk Sarah lelah menanggapi kembarannya. Sarah ini tipe cewek yang selalu bilang nggak punya baju padahal bajunya segunung, tapi kalau nggak minjam baju kakaknya kayak ada yang kurang dalam hidupnya, ciri-ciri adik ngeselin yang kurang kalau nggak cari ribut.








"Kak, take me out, please?" kata Samuel yang sudah rapi plus wangi-wangi cowok masa pubertas saat membuka kamar Lisa.

"Ngapain minta anter gue?" Tanya Lisa yang kebingungan Samuel minta anter, kalau Vernon masih bisa dipahami karena mereka satu kampus tapi kalau Samuel agak aneh karena adik Lisa yang satu ini senang sekali naik motor-motor koleksi Ayah ketimbang naik mobil.

La FamiliaWhere stories live. Discover now