Akhirnya kami sampai di sebuah rumah yang terhubung lorong dengan sebuah 'rumah' yang lebih kecil yang disebut kamarku.
Rumah itu berada tepat di belakang gedung markas.

&&&&&

"Dan inilah kamarmu!" Sambut max membukakan pintu.

"Woaaw.."

"Kamar ini di desain seperti kamar anak perempuan pada umumnya dan keamanan ganda,kunci dan fingerprint"

"Waw, max ini..., ini sangat indah, lihat warna dinding ini dan,... whaaah"
Aku berjalan cepat menuju meja rias dengan bohlam di sekeliling cerminnya.
"Lihat cermin ini"

Max juga ikut berjalan kedalam kamar.

Tiba tiba..

Alarm berbunyi.

Dengan cepat ia langsung mundur. Dan alarm berhenti.

Aku menatapnya
Dia menatapku
Kami saling tatap.

Dan tertawa.

Hahahgh....
"Haahhh, okay, mungkin kamar ini juga dilengkapi proteksi anak laki laki, ng... yeah, nikmati kamarmu"

Dia berjalan pergi ke kamar sebelah, kamar yang lebih besar dimana menampung orang yang lebih banyak, well.., mereka berempat.

Aku berlari ke depan pintu dan bersandar di pingiran.

"Hei" panggilku pelan

Entah mengapa, suaraku tiba tiba saja berubah.

Dia berhenti dan berbalik.

"Thanks, max"
Dia hanya tersenyum, dan
"Yeah", lalu kembali berjalan.

Yah, selesailah hari pertamaku.
Aku sangat sen...

"Hey bung!"teriak seseorang didepan pintu kamarku yang terbuka lebar.

Aku segera menoleh.

Ternyata steve.

"Eeeh, bukan seperti itu caranya bicara pada perempuan" tegur brian dengan suara agak dipelankan
(Tapi aku tetap dengar)

"Vlo, kami sudah lapar, bisakah kau membuat sesuatu untuk kami?" Tanya viko dengan polosnya.

"Baiklah viko, apapun yang kau inginkan"

"Yeay"-viko

Aku berjalan mendahului mereka bertiga.

Sambil berlalu meninggalkan lorong kamar...

"Ha' , apa itu caranya bicara pada perempuan?" Tanya steve pada brian yang menaruh siku di bahunya.

Brian mengangkat bahu dan sedikit mendelik.
"Hmm.. mungkin, tapi aku tidak yakin."

****
Author pov

"Hhh..haaaahh, bau yang membuatku ingin makan", steev menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya.

"Ya, steve, kau benar, rasanya aku ingin makan banyak malam ini." Kata max membenarkan.

"Uuuuyyy, makanan sudah siap".
Vlo berjalan dengan kedua piring besar penuh makanan.

"Waaahwww"
"Ah, aku makin lapar"-viko

Tangan mereka melayang dan ingin menyentuh menu khas jepang hari itu.

"Eh, wait, wait, wait"-vlo
"Apa? Aku sudah lapar"-brian
"Kalian ini sangat jorok, cuci tangan dulu!"-vlo
"AaaaAAh.." teriak mereka kecewa sambil berjalan ke dapur.

Biasa SajaWhere stories live. Discover now