Vlo pov

Ini benar-benar mengerikan. Mobilnya ringsek, dan posisi nya bisa saja membuat korban jatuh ke sungai di bawahnya.

Kami semua berpencar untuk mencari dua korban lagi. Kami menemukan satu di bawah jembatan, dekat sungai. Dia seorang ibu.

"Anakku, tolong cari anakku...!" rintihnya sambil debawa ke tenda darurat. Aku menanganinya. Dia menderita patah tulang lengan kanan atas.

Sampai aku selesai membidainya dia juga tidak berhenti untuk terus memanggil anaknya. Dia bercerita padaku bahwa dia memangkunya saat kecelakaan itu terjadi.

Saat itu aku tidak tau harus apa untuk mencari anaknya. Jadi aku hanya bisa menenangkannya untuk saat ini. Setelah dia agak lebih baik, dia kutinggal dengan yang lain, dan aku segera bertemu Flynn.

"Flynn, ada kabar" kataku. Mungkin aku agak mengganggunya saat dia sedang mencari di sekita tempat kejadian.

"Korban satunya lagi anak anak. Anak dari ibu itu"
"Hmm" dia berpikir.
"Ayo ikut aku"

Kami berjalan ke tempat dimana kami menemukan ibu yang tadi. Didekat sungai, dan sekarang arusnya sangat deras.
"Kita menemukan ibu itu disini" kataku menjelaskan. "Jika ibu itu bilang dia bersama anak itu.."

"...maka..." Flynn melanjutkan. Kami menyadari sesuatu secara bersamaan seperti ada jaringan 4G.

Flynn memanggil. "Max" sepersekian detik terdengar jawaban "siap!" dan terlihat tolehan dari empat cowok diatas jembatan.

"Max, ikut denganku, yang lain, terus mencari."

"Baik!"

&&&&

Kami berlari menyusuri sungai lewat jalan setapak di sisi sungai, perbatasan hutan.

"Ada apa sebenarnya?" Max tidak mengetahui apapun. Lalu Flynn menjelaskan secara detail dengan berbagai kemungkinannya.

Kami terus berlari sangat jauh sampai ke ujung, mendekati air terjun.
"Kenapa tidak ada apapun disini?"-flynn
" mungkin dia sudah terjatuh ke dasar air terjun"- Max
"Lihat dia disana"

Ada seorang anak tepat di tengah sungai, sekitar 3 M menuju air terjun.

"Dia tersangkut"- Max
" dia tidak sadarkan diri, dan kulitnya juga pucat. Dia pasti kedinginan"

Kulihat Flynn menghubungi yang lainnya.
"Kita tidak bisa menunggu yang lain, jika terlalu lama dia bisa..."
"Ayo vlo, kita selamatkan dia."

Max mulai melompati batu pertama yang ada di sungai itu, lalu dia turun masuk ke air dan berpegangan pada batu batu itu.

Aku juga mengikutinya. Kami merambat mulus sampai Max mulai kehilangan pegangan nya.

"Vlo.."
"Max!!"

Beruntung aku masih memegang tangannya.
Lalu kami melanjutkan penyelamatan anak itu. Tangannya begitu dingin. Kuharap dia belum...

Kami mbawanya ke tepi. Segera aku periksa denyut nadinya, sangat lemah. Dan yang lain masih belum sampai.

"Bagaimana?" tanya Max dengan banyak tetesan air dari tubuhnya, menunduk untuk melihat anak ini.

"Dia sangat lemah, mungkin dia bisa bertahan, tapi tidak lama." aku mulai jadi panik. "Max, dimana yang lainnya? Apa mereka masih jauh?"

Next part..

Maaf ya...
Partnya pendek, soalnya belum ada ide nih. Buat yang mau kasih ide, masukin di comment ya. Jangan lupa untuk menyisakan tanda dengan memberi vote, oke?

Makasih!!!👍

Biasa SajaWhere stories live. Discover now