36

8.3K 358 17
                                    

Alex duduk di sebelah kanan ayah-nya di salah satu kursi panjang diruangan kerja itu, yang menghadap langsung ke arah taman .

Mereka terdiam cukup lama karena sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Ayah tau hari ini akan tiba" ucap ayah membuka percakapan yang akan menentukan langkah Alex selanjutnya.

"Alex juga tau kalau hari ini akan tiba..." Alex dengan santai mengucapkan itu, memberi jeda sejenak dan ayah langsung melihat Alex karena kalimat Alex barusan "Tapi aku nggak nyangka bakal secepat ini"

Ayah tambah bingung sampai-sampai keningnya membentukan beberapa garis
"Maksud dari ucapan kamu apa Lex?"

"Maafin Alex"

"Why?"

"Aku udah tau kalau aku bukan anak kandung ayah dan bunda" Sejenak, ayah memelototkan matanya karena tidak percaya lalu mengalihkan matanya dari Alex kearah taman.

"Kapan?" Dengan lemah ayah mengucapkan itu

"Setahun setelah ayah bawa Jany pergi ke Amerika"

Ayah kembali terkaget karena tidak menyangka kalau Alex telah mengetahui rahasia keluarga nya selama itu dan tetap bersikap seperti biasa saja.

"Kalau kamu sudah tau, kenapa tetap diam?"

"Alex terlalu sayang sama keluarga ini. Aku takut ngerusak keluarga kecil ayah. Keluarga yang selama ini telah ayah jaga dan ayah titipin ke aku" Suara Alex mulai bergetar namun ia sedikit berdeham memperbaiki pita suaranya.

"Kamu juga termasuk keluarga kecil ayah. Kalau kamu memendam semua ini sendiri dari beberapa tahun lalu, berarti ayah telah merusak satu dari anggota keluarga ayah Lex" Ayah yang tidak bisa menahan rasa bersalah-nya langsung menjatuhkan beberapa butiran air dari pelipis matanya namun segera menghapusnya.

"Alex nggak apa-apa yah. Alex hanya takut merusak kehangatan keluarga ini. Alex butuh bunda disamping Alex saat ayah jauh dan membayangkan bunda pergi ninggalin Alex saja itu membuat Alex merasa hancur"

Ayah tidak berkomentar apa-apa lagi dan masih berusaha menahan tangisnya.

"Alex mau denger cerita ayah tentang keluarga kandung Alex. Ayah bisa ceritain?" Pinta Alex saat melihat tidak ada komentar dari ayahnya tadi.

Ayah mengangguk dan memperbaiki posisi duduknya menghadap Alex. Ini akan jadi cerita yang panjang menurutnya.

"Dulu waktu kamu masih umur berapa bulan, ayah kenal sama ayah kamu karena pernah bekerja sebagai salah satu mandor diperusahaan yang akan ayah bangun. Tapi, saat ayah survey ke gedung yang akan dibangun, ayah tidak melihat ayah kamu padahal itu adalah hari yang penting, lalu ayah dan beberapa orang anak buah ayah pergi ke alamat sementara tempat ayah kamu tinggal. Dan ayah kaget saat melihat ayah kamu duduk dilantai dengan istrinya sambil menangis dihadapan 4 orang berjas hitam. Ayah yang penasaran segera mengambil langkah mendekat ke tempat ayah kamu. Dan ayah sempat mendengar sesaat kalau mereka mau mengambil kamu sebagai jaminan atas utang-utang ayah kamu...."

"Mereka yang mau ngambil aku itu-- 4 orang berjas tadi?" Potong Alex

Ayah mengangguk "Saat ayah mendengar itu,ayah langsung melerai mereka dan beberapa anak buah ayah segera menarik orang tua kamu untuk berdiri dan masuk kedalam rumah. Saat ayah berbicara dengan keempat orang itu ternyata mereka rentenir yang akan mengambil uang bos mereka yang telah ayah kamu pinjam. Saat ayah tanya berapa utang ayah kamu, mereka memperlihatkan bukti-buktinya ke ayah, ayah langsung mengambil cek dan menuliskan sejumlah uang sesuai dengan utang itu"

"Seberapa banyak yah?"

"Apa?"

"Utang orangtua aku"

I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLETED]Where stories live. Discover now