studying fairy

48 4 0
                                    

"Hey, loser. I swear to God, if you don't come to this victory party tonight i will kill you. I love you, but i will do it, right away, sliding a knife down your throat. Or killing you in your sleep. Putting pills on your drink. I swear to God, i'll do it if you don't come. I love you baby!" ancam Athena dari voicemail. Aku tertawa. Gadis ini benar-benar menyeramkan.

Apa boleh buat. Lagipula, aku juga sudah tidak lama mencicipi alkohol. Mungkin aku akan menarik Niall untuk pergi menemaniku. Alkohol memang minuman nomor satu untuknya. Kumaklumi, dia Irish. Lagipula, aku juga butuh seseorang untuk membawa Athena saat dia mabuk berat. Dia menyusahkan saat mabuk, terlebih lagi dia sering melakukan hal-hal yang memalukan seperti menaiki satu meja lalu membuka bajunya. Sangat kontras dengan Aiden yang tidak terlalu suka minuman keras dan suasana pesta. Terkadang Aiden minum, entah itu satu atau dua shots, namun dia tidak se-lightweight Athena, Aiden susah untuk mabuk.

iMessage
15:46 PM
Athena Sanders

Borrow me a dress?

Ain't that the spirit! Can i do your make up?

No.

Then, that's a yes! See you in 2 hours 😘

Remind me why we're friends?

Because you love me. xx

Kekalahan Red Hawks kemarin membuat pesta "kecil" ini diadakan. Lagi-lagi Black Panther berhasil merebut tempat pertama dalam pertandingan futbol antar universitas. Entahlah, aku tidak pernah menyukai untuk menonton futbol walaupun seorang Niall Horan merupakan pemain belakang dari tim Black Panther.  Pernah sekali aku korbankan satu episode How I Met Your Mother, untuk menonton bagaimana Niall berlari-lari di lapangan yang luas itu. Euphoria-nya sangat menakjubkan, namun itu bukan tempat yang tepat untukku. Awalnya Niall sempat cemberut padaku karena aku tidak pernah menghadiri pertandingan-pertandingan besarnya, namun sepertinya sekarang dia sudah terbiasa tanpa kehadiranku. Percayalah, aku bukan introvert, aku hanya tidak suka olahraga. Kecuali yoga.

Sebenarnya aku ingin-tidak ingin untuk menghadiri selebrasi ini dikarenakan tugas paper-ku yang harus kuselesaikan paling lambat besok. Namun, perlu kau tahui bahwa sangat susah untuk mengatakan tidak pada sosok Athena Sanders, entah kenapa. Alhasil, disinilah aku sekarang, di kediaman Sanders. Ayah Athena jarang pulang karena tuntutan pekerjaan beliau yang kian berpindah-pindah dari negara satu ke negara lain. Ya, Mr. Sanders adalah seorang duta besar. Dan Athena mencoba mengikuti jejak ayahnya, oleh karena itu ia mengambil jurusan International Relations. Berbeda denganku yang hanya ingin mencoba sesuatu yang berbeda, selain law school tentunya.

"Prettier day by day, Luna!" Mrs. Sanders menyapaku sembari melemparkan senyuman yang akrab.

Aku membalas senyum nya dengan cengiran malu, "Not quite pretty like you, Mrs. Sanders."

"With these crinkles on my face? Oh, i doubt it!" Ujarnya sambil tertawa ringan.
Aku hanya membalas nya dengan tawaan halus.

Setelah itu aku pun pamit dari Mrs. Sanders dan menuju ke lantai atas tepatnya ke kamar Athena. Alunan You Only Live Once dari The Strokes terdengar sangat jelas dari luar pintu kamar Athena, membuatku terkekeh sedikit, ia pasti sedang melakukan mini fittings.

"Hello?" panggilku. Dia memang tidak pernah mengunci pintunya, bahkan saat ia telanjang pun kau bisa membuka pintu kamarnya dengan satu putaran ringan pada gagangnya.

betweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang