My answer is you

664 81 0
                                    

Panggilan itu sama sekali tak dihiraukan oleh pria mungil bernama Luhan. ia lebih memilih menyibukkan diri dengan membaca komik yang baru saja ia beli beberapa jam yang lalu.

Cukup menyesal sebenarnya ia berjalan-jalan keluar dan tak sengaja ia melihat berita dimana EXO yang menjadi topik. Bukan Luhan tak suka tapi ia merasa marah ketika telinganya mendengar wawancara eksklusif tentang Event terbaru mereka.

Mengusung tema Free Hug. Ya, kurang lebih seperti itu. apalagi ketika telinganya mendengar jawaban dari mulut seseorang diantara yang lainnya.

.
.

Dua hari berlalu, Luhan masih saja bertahan untuk tidak melihat ponselnya. entah sudah berapa kali benda itu berdering, ia sama sekali tak berminat.

Hari ini ia berencana untuk mengunjungi Kedai kopi terdekat, mungkin sedikit obat untuk menenangkan pikiran. namun baru saja ia membuka pintu kamarnya Seseorang sudah buru-buru mendesak nya agar masuk kembali, pintu ditutupnya begitu saja.

"K-kau?"

"Marah padaku dan mengabaikan semua pesan dan panggilanku?"

Luhan menarik nafasnya dan memilih untuk pergi, tujuannya untuk ke kedai kopi bukannya untuk meladeni orang ini kan?

Dengan sekali tarikan orang itu membawa tubuh Luhan dan menguncinya di atas ranjang.

"A-apa yang kau lakukan, Sehun? Lepaskan aku!" Luhan berontak namun itu hanyalah usaha yang sia-sia karena posisi mereka tak berubah sedikitpun.

"Kau harus mendengarkan penjelasanku dulu, Lu."

"Penjelasan kalau kau akan mengikuti WGM? mendaftarlah! pasti rating program itu akan naik." Luhan mendorong tubuh Sehun namun kembali Sehun menahannya.

"Aku akan mendaftar jika kau pasanganku."

Luhan berhenti, ia terdiam. menatap manik cokelat Sehun yang seakan menghipnotisnya.

"Aku memang ingin mengikuti program itu, hanya jika itu denganmu. karena itu aku menjawab dengan jawaban yang netral. aku tak tahu dipasangkan dengan siapa karena yang kuharapkan adalah kau yang menjadi pasanganku." Sehun mengecup kening Luhan sekilas, membuat Luhan kembali membulatkan matanya. terkejut dan tersentuh.

"Malam itu aku menghukum Chanyeol hyung karena sudah memancingku. pertanyaannya hampir saja mengecohku jika aku tak segera sadar kalau kita sedang di wawancara."

"Itu tidak baik, Bodoh! dia Hyungmu."

"Dia sudah memancingku. Untung aku tidak keceplosan mengatakan aku senang dipasangkan dengan laki-laki apalagi denganmu. kau mau aku mengatakan hal itu?"

Luhan mengerti, akan sangat beresiko jika Sehun mengatakan hal yang tabu itu dihadapan publik.

"Maaf.."

"Untuk?"

"Mengabaikanmu"

"Tak masalah, karena aku suka saat kau cemburu seperti ini." Sehun tersenyum miring. sedangkan Luhan memberikan jitakan telak di kepala pria itu membuatnya menyingkir dan Luhan bisa bebas juga dari kukungan Sehun.

"Aku tidak cemburu, Pede sekali kau?"

"Mengaku saja, kau sangat mudah dibaca Rusa."

"Terserah!"

Luhan memilih bangkit dan berniat pergi namun Sehun segera memeluk Luhan dari belakang lalu mencuri kesempatan untuk mencium pipi Luhan sekilas.

"Aku mencintaimu, Oh Luhan."

"Yakkk! jangan mengubah margaku sembarangan, Bodoh!"

"Itu sudah mutlak, sayang." Sehun terus menggoda Luhan dan itu membuat si pria mungil semakin terpancing emosinya. ia begitu gemas kepada Sehun, rasanya ia ingin mencubit dan menendang bokongnya sekuat mungkin.

Melihat aura horror dari Luhan, Sehun bersiap mengambil ancang-ancang untuk kabur, dan benar saja Luhan segera mengambil guci mahal milik ibunya dan bersiap mendaratkannya di kepala bocah albino itu.

"Oh Sehun! Jangan kabur, kau!"

"Huwaaa.. Rusa betina mengamuk." Sehun berlari kalang kabut saat itu.

---- FIN ----

kumpulan Drabble Hun - HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang