1

105K 3.4K 47
                                    

Rombongan manusia berjalan beriringan keluar dari sebuah ruangan yang biasa digunakan orang-orang untuk menonton sebuah film terbaru. Film yang baru saja diproduksi oleh industri perfilman itu baru saja dirilis dan disebar luaskan kepada seluruh gedung teater untuk dipertontonkan kepada semua orang penyuka film. Sebuah tayangan dimana hanya akan diputar di tempat yang diberi nama bioskop.

Dua gadis yang termasuk dari salah satu rombongan itu berjalan keluar setelah melewati beberapa lorong dan pintu kaca. Kini mereka sudah berada dipelantaran sebuah mall besar yang biasa dikunjungi orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka berdua berdiri ditengah kerumunan orang-orang yang tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Wajah mereka berseri karena sudah dimanjakan selama dua jam oleh film yang tengah hits kala itu, mereka memang sudah merencanakan akan menyaksikan film itu jauh hari.

"Gila itu film seru! Tapi kayanya itu film ada seri keduanya deh, abis itu cerita masih gantung" komentar salah satu dari dua gadis tersebut. Gadis yang memiliki rambut coklat sebahu dengan poni yang panjangnya hanya sebatas alis, terlihat seperti anak remaja yang baru saja menjejaki bangku SMA walau nyatanya gadis itu sudah hampir dua tahun menduduki bangku SMA.

Salah satu gadis lainnya hanya mengangguk setuju dengan komentar yang diberikan oleh temannya itu. Gadis yang memiliki rambut panjang dikepang dua dan kacamata min yang bertengger manis di matanya. Pasalnya film yang baru saja mereka saksikan itu memang seru, film bergenre horor namun masih diselipi dengan komedi hingga film tersebut tidak terlalu menyeramkan seperti film horor lainnya.

"Pasti ada seri ke duanya abis itu hantunya masa lenyap gitu aja cuman dibacain mantra. Kayanya bakal dibuat film lagi soal hantu itu deh" katanya lagi seperti belum puas mengomentari

Gadis berambut panjang itu mengangguk kembali merespon temannya yang langsung mendelik kesal karena merasa berbicara sendiri tanpa ada sahutan dari temannya. Tangannya mulai merapikan tatanan rambut yang dikepang itu dengan hati-hati dan melepaskan kacamatanya lalu menyimpannya kedalam tas selempang model rajut berwarna putih yang menggantung dibahu kanannya itu.

Mereka berdiri menatap sekeliling guna mencari transportasi yang akan membawa mereka menuju tempat tujuan selanjutnya yaitu rumah. Hari sudah larut malam dan mereka harus pulang segera karena tidak baik seorang gadis pulang larut malam. Salah mereka juga memgambil jadwal nontonnya pada malam hari karena kesibukan mereka di sekolah jadi selesainya larut malam.

"Kamu jadi nginep kan Ky?"

Nakyta Raquell gadis yang berambut panjang itu hanya mengangguk lagi sebagai jawaban. Nakyta Raquell atau biasa dipanggil Kyky. Dia akan menginap dirumah sahabatnya ini karena hari ini weekend jadi seperti sebuah tradisi ia harus menginap. Pertemanan mereka yang terjalin dari semenjak SMP itu membuat mereka semakin dekat bahkan Nakyta juga heran pertemanan mereka itu tidak disangka akan bertahan lama. Bermula dari Nabilla yang berulang tahun dan mengundang seluruh teman sekelasnya untuk merayakan pesta dirumahnya dan disana tanpa diduga Ibunya Nabilla mempercayakan nakyta untuk membantu menyiapkan acara pesta tersebut padahal Nakyta bahkan Nabilla tau betul bahwa mereka tidak dekat bahkan jarang sekali bertegur sapa walau satu kelas. Tapi anehnya setelah itu mereka jadi dekat dan kompak sampai sekarang ini.

Nabilla Putri Husada. Gadis yang memiliki postur tubuh kecil dan sangat sama dengan Nakyta bahkan mereka selalu dijuluki kembar oleh orang-orang. Sahabat Nakyta walau sekarang tidak satu sekolahan karena Nabilla memilih untuk sekolah bagian Seni sedangkan Nakyta memilih SMA untuk melanjutkan pendidikannya. Nabilla putri satu-satunya dari keluarga dosen terbang yang sangat terkenal, kehidupannya sangatlah beruntung karena memiliki segalanya dengan mudah karena penghasilan dari kedua orangtuanya yang sama-sama bekerja sebagai dosen. Tidak seperti Nakyta yang terlahir dari keluarga sederhana bahkan bisa dibilang Nakyta adalah kalangan keluarga ekonomi bawah. Ayahnya yang sudah meninggal ketika Nakyta berumur enam tahun dan Ibunya yang hanya bekerja sebagai buruh pabrik.

POSSESIVE (END)Where stories live. Discover now