Part 37: Perlakuan Romantis

361 27 0
                                    

Elfira mengetuk-ketukan sepatunya diatas tanah yang bersemen putih sambil matanya tak henti berkeliaran kesana kemari mencari-cari sesosok pria yang sejak tadi ia tunggu-tunggu kehadirannya. Siapa lagi kalau bukan Alvino?

Mereka sudah memiliki janji bahwa hari ini mereka akan pergi bersama untuk menemani Elfira membeli Novel di toko buku sambil mencari makan disekitar daerah tersebut.

Namun sampai saat ini batang hidung pria itu belum muncul-muncul juga. Membuat Elfira sedikit tidak sabar. Ia sudah berdiri didepan gedung Apartemen selama kurang lebih 15 menit. Ia memilih menunggu di depan gedung agar tidak mengulur-ulur waktu. Tapi ternyata justru Alvino lah yang kian belum datang juga.

Sampai pada akhirnya, suara klakson motor berbunyi dan berhenti tepat didepannya. Alvino lantas membuka helmnya dan menyisir rambutnya kebelakang dengan jari-jari tangan kanannya.

"Maaf. Tadi Bunda nyuruh aku beli bubur dulu soalnya Vina lagi sakit." tukasnya sedikit merasa bersalah.

Elfira yang tadinya kesal lantas tidak jadi, ia mengangguk mengerti. "Vina sakit apa?"

"Demam." jawabnya singkat.

Elfira lagi-lagi mengangguk, "Pasti karena cuaca yang gak nentu. Nanti abis kita makan, kerumah kamu dulu ya? Aku mau jenguk Vina."

Alvino tak menjawab, hanya mengangguk lalu kembali memakai helmnya lagi. Dan Elfirapun lantas langsung menaiki motor Alvino yang sedikit tinggi itu.








************

"Kamu yakin mau nemenin aku beli Novel? Mending kamu nunggu diluar dari pada bosen?" ujar Elfira sambil mencari-cari Novel yang ia inginkan.

Alvino menggeleng, "Mending aku nemenin kamu, dari pada diluar. Nanti digoda mbak-mbak." jawabnya jujur. Dan hal itu membuat Elfira tertawa.

Memang, setiap kali Alvino menemani Elfira untuk membeli buku atau pergi kemanapun. Jika Alvino sedang sendiri, ia kerap selalu digoda oleh para wanita yang sekiranya usianya diatas 20 tahun. Hal itupun membuat Alvino bergidik ngeri.

"Nah nih udah ketemu. Ayo." ujar Elfira sambil menarik tangan Alvino menuju kekasir. Walau Alvino sempat terkejut karena Fira yang tiba-tiba menarik tangannya saat ia sedang memainkan ponselnya, tapi ia akhirnya bisa menahan ponselnya agar tidak terjatuh.

Setelah membayar, mereka langsung melesat pergi menuju ke pedagang kaki lima. Mereka memilih untuk makan di Warung Bakso Pak Ahmad.

Setelah pesanan mereka datang. Merekapun lantas melahap makanan mereka masing-masing. Mata Elfira tak berhenti melihati para wanita karir yang sedang melihati Alvino sambil berbisik-bisik. Bahkan diantara dari mereka ada yang berani terang-terangan mengambil gambar Alvino dari tempat mereka. Membuat Elfira mendengus dengan keras.

Alvino yang tadinya sedang sibuk melahap makanannyapun lantas menoleh ke Elfira dengan alis berkerut. Bingung dengan perubahan sikap Elfira yang tiba-tiba.

"Kamu kenapa kesel gitu mukanya?"

Elfira berdecak, "Tuh. Liat aja ke meja itu. Mereka berani banget foto kamu." jawabnya sambil menunjuk dengan dagunya kearah meja dimana para wanita karir yang kira-kira usianya diatas 20 tahun itu berada.

Alvinopun lantas menoleh, dan dengan tiba-tiba mereka berteriak histeris sambil kembali mengambil gambar saat Alvino menatap mereka. Buru-buru Alvino memalingkan wajahnya dan menatap Elfira sambil terkekeh.

Into You [TAMAT]Where stories live. Discover now