Sinopsis

1.4K 40 1
                                    

~Larasati Nugroho~

Aku terpekur menatap ketua mapala baru yang sedang memberi pengarahan pada anggota baru, termasuk aku. Aku membuang muka saat mata kami saling bertatapan. Dia seolah diutus untuk mengingatkanku pada masa lalu yang sudah kukubur entah sejak kapan itu. Masa lalu tentang dendam, luka, dan patah hati.

~Renggo Aditya~

Sepasang mata itu menatapku sengit. Aku terkejut. Seolah dia mengenalku begitu lama sehingga kebencian itu terpancar jelas di matanya. Aku pura pura mengecek daftar absen anggota baru. Larasati Nugroho. Bagaimana pun, aku penasaran melihat dia satu satunya perempuan yang tak peduli dengan segala pesona yang membuat anggota baru, khususnya perempuan menatapku memuja. Dia, aku ingin memilikinya.

~Fajar Setiadi~

Aku terbelalak menyaksikan seorang mahasiswi cantik dengan rambut kuncir ekor kuda duduk berkumpul di perkenalan mapala baru kampusku mengajar. Dia, masa lalu yang pernah kutinggalkan.

Aku memegang dadaku perih. Bagaimana kebetulan bisa seperti ini? Apa yang harus aku lakukan setelah aku meninggalkannya dulu? Apakah dia masih menyimpan luka itu? Aku meremas rambut kesal mengingat hari hariku akan kembali terisi wajah dengan mata sebening telaga itu. Mata yang pernah aku sakiti dulu, bersama sahabatnya.

===================================

Ini hanya kisah biasa. Tentang pelarian Laras ke Jogja untuk meninggalkan semuanya. Luka yang ditinggalkan seorang Fajar kepada Laras yang begitu mengidolakannya sejak kecil, saat Fajar dan keluarganya pindah dari Bandung ke Jakarta dan menjadi tetangganya. Saat Laras dan Fajar yang berteman sejak kecil dan akhirnya berpacaran. Dan justru, saat kelulusannya Fajar malah selingkuh dengan sahabatnya, Nia. Laras memutuskan pindah ke Jogja bersama keluarganya. Dia tidak menyangka saat diajak sahabatnya masa kuliah (Reina) masuk mapala di semester keempat masa kuliahnya, dia bertemu seorang mahasiswa yang matanya sangat mirip dengan Fajar dan membuatnya terkenang luka lama. Akankah ia membalaskan dendam pada orang yang salah, menggali kuburannya sendiri karena orang itu adalah Renggo sang ketua mapala, atau memaki Fajar yang ternyata menjadi dosen di kampusnya?

Lalu sebuah pesan datang. "Masa lalu itu cukup dikenang, bukan diulang."

Petualangan pun dimulai....


Laras

Fajar 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fajar 

Fajar 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Renggo

Renggo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komen ya. Enggak follow enggak apa apa asal enggak diplagiat saja karyanya. Yuk saling menghargai karya anak bangsa.:)

Ada Cinta di JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang