Masa lalu

77 3 3
                                    


Diatas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku

Kucari, tetapi tak kutemui dia

Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan

Kucari dia, jantung hatiku.

Kucari, tetapi tak kutemui dia

(Kidung Agung 3 : 1-2)


Khrisna menarik tangan Laras yang memalingkan wajahnya. Khrisna terdiam saat Laras tidak mau menatap wajahnya. Ada ngilu yang sembilu melihat wanita yang begitu ia cintai menolaknya seperti ini.

"Adinda, apakah salahku sehingga kau menghindariku?" tanya Khrisna pelan terhadap Laras. Laras masih membisu, sekuat mungkin menahan airmatanya yang sudah di pelupuk mata. Seharusnya Laras tidak disini, tidak menemui Khrisna. Menemui Khrisna hanya membuat dirinya ragu akan keputusan yang telah ia buat. Lebih dari itu, menemui Khrisna sama saja menyayat hati Laras secara halus, melihat wajahnya, dan mengetahui bahwa mereka tidak akan pernah bisa bersatu.

"Adinda, aku tahu kau tidak mencintainya. Apakah bisa pernikahan dilangsungkan tanpa dasar cinta?" ucap Khrisna lagi. Laras melepaskan tangannya yang masih digenggam Khrisna. Khrisna masih tidak percaya wanita yang begitu ia cintai tidak lama lagi akan bersanding dengan pria lain. Menghabiskan masa hidupnya dengan lelaki lain yang tidak ia cintai.

"Aku memang tidak mencintainya, mas. Tapi aku bisa apa? Semuanya sudah terlambat mas, sudah sangat terlambat. Pergilah mas, carilah wanita yang lebih baik dariku. Aku ihklas menikah dengan Mas Panji demi ibu bapak. Terlebih lagi aku ikhlas melepas mas—"

Laras memandang mata Khrisna. Sembilu itu menari dimatanya, membuat hati Laras semakin ngilu. "Tolong jangan benci aku, aku juga benci keadaan ini" ucap Laras lirih dengan airmata yang tidak bisa dibendung lagi. Khrisna terdiam menatap Laras menangis, ia ingin menyeka airmata itu namun tangannya serasa kaku. Laras tersenyum kecil memandang Khrisna dan menyeka airmatanya pelan.

Laras menyentuh pipi Khrisna. "Mungkin suatu hari nanti, di kehidupan lain, kita akan dipertemukan lagi mas" ucap Laras dengan mata berkaca-kaca sambil tersenyum.

"Semoga di kehidupan selanjutnya kita bisa bersama mas. Aku akan sangat senang bila hari itu tiba" ucap Laras sebelum pergi meninggalkan Khrisna sendirian. Khrisna tertunduk dalam, hatinya serasa hilang ke jantung bulan. Seperti ada bagian dalam dirinya yang diambil secara paksa, membuatnya hampa dan kosong. Kosong. Tanpa Laras. Kosong.

(Ini Bukan) De Javu!Where stories live. Discover now