Jimin memang terbaik.

16.7K 707 58
                                    

Namanya Kim Taehyung, mahasiswa dari Korea University berwajah tampan dan manis secara bersamaan. Kim Taehyung lahir dengan rasa penasaran yang amat tinggi dan tidak dapat dibendung dengan apapun. Ia selalu bertanya ini dan itu membuatnya dicap sebagai murid yang paling aktif saat sekolah dasar. Tidak ada bedanya dengan sekarang. Ia masih aktif bahkan sangat aktif. Dan ia memilih untuk masuk kedalam jurusan Antropologi.

Berbekal dari rasa ingin tahunya yang tinggi, ia nekat masuk ke jurusan tersebut. Ia hanya ingin tahu, kenapa setiap Negara mempunyai bahasa yang berbeda? Kenapa setiap Negara mempunyai tradisi yang berbeda dan sangat unik? Dan masih banyak keingintahuannya tentang kebudayaan di seluruh dunia.

“Jadi, menurut kalian dari empat konsep kebudayaan yang saya jelaskan tadi mana yang paling benar?” Mr. Jeon menatap mahasiswanya secara menyeluruh. Pandangannya jatuh pada pemuda berkulit tan yang menampilkan raut wajah menggemaskan. “Bagaimana dengan Taehyung-ssi? Kudengar kau paling aktif dikelas ini. Berniat menjelaskan mungkin? Dan tentunya dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.”

Mr. Jeon atau bernama lengkap Jeon Jungkook adalah dosen antropologi dasar atau pengantar antropologi. Ia baru masuk ke kelas ini karena baru menyelesaikan studi S3 nya diluar negeri.

Yang disebut namanya terdiam sesaat kemudian menganggukan kepalanya pelan, “Menurut saya konsep yang paling tepat adalah konsep yang dijelaskan oleh kaum kognitif. Karena semua berasal dari ide dan gagasan, tidak semena-mena terjadi begitu saja dan berwujud perilaku, gagasan dan material? Itu terjadi dikehidupan kita sehari-hari. Tanpa sebuah gagasan maka tidak ada symbol yang muncul seperti yang kaum interpretative bicarakan juga bukan sesuatu yang harus dicetuskan oleh penguasa karena kebudayaan dapat disebarkan oleh setiap orang seperti yang postmodern bicarakan. Itu pendapat saya sir,” jawabnya sopan.

Beberapa mahasiswa setuju dengan pernyataan Taehyung, namun sebagian ada juga yang kurang setuju dengannya, “Ada yang ingin berpendapat lagi? Bagaimana denganmu Min Yoongi?” Jungkook mengedarkan pandangannya ke namja manis dengan tubuh mungil dan berambut hitam. Ia terlihat kecil dengan kemeja kebesaran yang membungkus tubuhnya.

Yoongi mengangkat wajahnya dan mengerang tertahan, ia mengantuk omong-omong dan Mr. Jeon dengan mata tajamnya pasti melihat jika Min Yoongi memejamkan matanya. Yoongi menegakan badannya dan menatap dosen muda didepannya. Jika bukan dosen yang ada didepannya sudah dipastikan tulang orang itu remuk karena mengganggu tidur cantiknya.

“Saya sedikit setuju dengan ungkapan Kim Taehyung, namun saya lebih menyukai interpretative. Semua yang diasumsikan oleh kaum kognitif memang benar, tapi semua itu harus ada simbolnya bukan? Bukankah perilaku, gagasan dan material juga harus diselingi dengan symbol? Jika tidak maka semua itu tidak dapat berjalan dengan selaras dan semestinya.” Ungkap Yoongi dengan menatap sayu kedepan.

Jungkook menganggukan kepalanya, “Bagaimana? Apa ada yang akan menambah tentang postmodern?” Jungkook kembali bertanya.
Perempuan cantik berambut coklat ikal itu mengangkat jarinya dengan semangat. Jungkook mempersilahkan perempuan itu untuk menjawab, “Kebudayaan sangat penting aku tahu dan postmodern menurut saya juga sama pentingnya dan tidak dapat dilupakan sedikitpun. Jika postmodern menganggap suatu kebudayaan diciptakan dari orang yang berkuasa dengan pencitraan maka saya setuju. Tentu kalian semua tidak buta dengan apa yang terjadi dinegara kita bukan? Bukan kah rakyat selalu mengikuti pemimpinnya? Maka postmodern lah yang paling tepat.” Ungkapnya.

“Baik, jawaban Taehyung, Yoongi dan Jennie benar. Kalian boleh berasumsi dan mengimplementasikannya sesuai dengan kaca mata kalian. Namun, tidak dapat dipungkiri jika masing-masing kebudayaan mempunyai sebuah kelemahan. Jadi adakah yang dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari ini?”

Sekarang namja disebelah Kim Taehyung yang mengangkat tangannya. “Dalam kehidupan sehari-hari? Tidak perlu jauh-jauh. Saya mengamatinya beberapa hari yang lalu sampai sekarang omong-omong.” Jimin tersenyum lebar. Semua mahasiswa disana sudah tahu watak Jimin yang jail itu hanya memutar matanya malas dan beberpa ada yang berbinar penasaran.

“sedari tadi tidak ada yang membicarakan kaum klasik, saya akan mencoba untuk memberikan asumsi saya dengan contoh ringan.” Jimin melirik Taehyung yang ada disebelahnya. “saya rasa antara kaum kognitif, interpretative dan postmodern sangat berkaitan dan benar semua. Sebagai anak muda tentunya kita sudah mengenal cinta bukan?” Jimin menjeda ucapannya dan melirik teman-temannya yang lain.

“Fenomena yang ada dihadapan kita tidak selalu yang sebenarnya atau sering disebut dengan no substantial unity. Contohnya, Mr. Jeon mengelus puncak kepala Kim Taehyung. Orang yang melihatnya akan mengasumsikan dengan berbagai macam yang kadang tidak sesuai dengan fenomena yang sebenarnya. Ada yang berasumsi sebagai kasih sayang antara dosen dengan mahasiswanya ataupun pada kekasihnya-“ Jimin menatap Taehyung yang memerah disampingnya. Ia menyeringai puas.

“Tapi bukankah mengelus kepala itu menggunakan kontak fisik? Jika iya maka itu masuk kedalam kaum interpretative. Namun no substantial unity memiliki implementasi yang berbeda setiap orang. Jadi..”

Jimin kembali menjeda ucapannya, menatap Taehyung disampingnya yang menahan semua gejolak untuk menghantamkan kepala Jimin kemeja didepannya. Jungkook menyeringai tipis. Menunggu ucapan Jimin seolah-olah tidak terjadi apapun waktu itu.

Sedangkan, teman-teman sekelasnya menatap Jimin semakin penasaran.
“jadi.. usapan Mr. Jeon pada Taehyung kemarin sore termasuk apa? Hanya no substantial unity atau memang mempunyai arti lebih dari itu?”

Taehyung terdiam.

Jungkook tersenyum tipis.

Yoongi menatap datar Jimin.

Jennie memekik senang.

Teman-teman mereka menjatuhkan rahangnya.

Dan.

Jimin menyeringai.

END.

Receh banget yaa? Oneshootan KookV ala Nova /mutah
Niatnya mau ikutan event grup dengan tema First Love tapi apa daya otak ga jalan malah dapet ginian :((
Sorry buat penjelasan yang mungkin kurang pas sama kalian, itu dilihat dari sudut pandang gua yang berantakan minta ampun :))

Oneshoot (vottom)Where stories live. Discover now