Chapter 1

111K 2.7K 74
                                    

Part ini dibuat sekitar tahun 2016 kalo ga salah, tapi baru diposting sekarang karena ga berani. Ragu. Wkwk

Jadi, mohon maaf kalo garing dan membosankan.

                      *Consequent*

Jam kosong adalah waktu paling
membahagiakan kedua di sekolah setelah jam istirahat. Seperti saat ini, seluruh murid kelas XI-ipa-4 merasa seperti sehabis mendapat undian berhadiah mobil. Mereka sangat bahagia, karena guru Matematika yang seharusnya sekarang mengajar tidak bisa masuk karena sedang ada urusan, katanya. Sebenarnya mereka diberi tugas untuk mengerjakan soal, tapi siapa yang perduli? Bagi mereka, sekarang adalah waktu berharga! Jadi tidak baik untuk disia-siakan.

Biasanya saat jam pelajaran kosong begini, kelas akan berubah menjadi entah itu Bioskop dadakan, ataupun panggung dangdutan. Seperti saat ini, Para cowok ada yang sedang asyik menonton film Naruto dari laptop yang dihubungkan ke proyektor, dan diarahkan ke papan tulis. Sehingga papan tulis pun berubah menjadi layar film dadakan. Ada juga yang sibuk tidur di kursi paling pojok, seperti yang dilakukan Zidan saat ini. Ia tidak perduli, meskipun kini suasana kelas sudah berasa seperti pasar.

Sementara para cewek ada yang asyik bergosip ria dibarisan paling tengah, ada yang sibuk main Hp, atau bahkan berdandan? Tapi beda dengan Vira dan para sahabatnya, Rika, Sinta, dan Dina. Mereka kini malah sedang asyik bermain Truth or Dare.

Saat semua sedang sibuk dengan urusan masing-masing, tiba-tiba saja Faqih yang baru datang bersama teman-temannya entah habis darimana langsung teriak.

"Zidan!! Lo dapet salam dari Putri anak Ipa-3!" Katanya lalu ketawa.

Zidan yang tadinya sedang tidur langsung bangun, dan mengangkat kepalanya karena teriakan Faqih yang begitu menggelegar.

"Iya Dan, dia tadi titip salam buat lo." Lana ikut menimpali.

"Paan si, ah!" Kata Zidan kesal.

"Ciee Zidan ciee..." yang lain ikut menyoraki.

Faqih kembali berkata "Iya Dan, katanya dia suka sama lo."

Zidan terlihat tampak kesal "Apaan si lo pada? lagian gue ngga kenal sama dia!" Dan seperinya Zidan benar-benar marah.

Dandi menggelengkan kepalanya "Ck! Ck! Ada ya cowok yang dapet salam dari cewek malah marah-marah." Katanya lalu tertawa.

"Ga danta lo pada!" Kata Zidan lalu kembali menelungkupkan kepalanya diantara kedua tangannya yang dilipat diatas meja. Cowok itu bukan kembali tidur, melainkan ia hanya sedang mengindari ledekan-ledekan dari para temannya.

Setelah itu semua kembali sibuk dengan urusan masing-masing.

"Si Zidan aneh deh, masa cuman diledekin begitu sampe marah? Harusnya kan seneng, dapet salam dari cewek." Kata Vira sedikit berbisik kepada para sahabatnya "gue jadi penasaran, sebenernya kenapa si tuh cowok?"

Entah kenapa Zidan memang seperti itu, dia selalu marah bila diledekin tentang masalah cewek. Bahkan selama ini ia selalu mengabaikan setiap cewek yang mencoba untuk mendekatinya.

Sementara yang lain kembali sibuk dengan urusannya masing-masing. Vira dan ketiga sahabatnya pun juga kembali melanjutkan permainan Truth or Dare mereka. Kini giliran Rika yang memutar pulpen itu, dan pulpen itu pun terus berputar hingga ujung nya berhenti tepat menunjuk ke arah... Vira!

"Truth or Dare!" Kata Rika semangat.

"Truth." Jawab Vira santai.

Dina berdecak "Ngga asik ah, masa tiap kena, lo pilih Truth mulu! Ganti pilih Dare ke."

Consequent (MBA Series)On viuen les histories. Descobreix ara