Miruku?

2.8K 235 77
                                    

Lokasi Bencana Longsor, Distrik XX

Karin dan teman satu geng Sexy dance-nya duduk santai di bawah sinar matahari sambil menunggu anak-anak kampus lain datang ke lokasi longsor ini.

Penampilannya dan teman-temanya yang mencolok karena terlalu..,mmm seksi.., membuatnya dikerubungi banyak laki-laki yang sebagian besar adalah para relawan yang membantu korban bencana. Tapi tak hanya para relawan, para korban bencana pun juga banyak yang mengerubunginya.

Korban juga? Yah., namanya juga laki-laki. Mereka tidak akan-akan menyia-nyiakan rejeki di depan mata, if you know what I mean...

"Nona.., nona cantik yang berambut merah.., kalau boleh tahu, siapa namamu? Dari kampus mana? Sudah punya pacar belum?" tanya seorang pria yang sepertinya adalah petugas Penyelamat.

Karin tersenyum remeh. Dasar! Bukannya kerja malah modus! Karin paling tidak suka dengan pria yang melalaikan tanggung jawab. Mungkin pria ini harus diberi pelajaran.

Gadis cantik berambut merah menyala itu melepas kacamatanya. Tangannya yang panjang dan lentik terulur menyambut tangan pria modus tadi.

"Karin, namaku Karin Uzumaki, aku kuliah di Konoha University, bersama teman-teman satu kampusku, kami berniat mengadakan bakti sosial disini..." ujarnya sambil tersenyum.

Jantung pria yang ternyata bernama Sasori itu makin deg-deg ser gimandos... gitu. Ternyata gadis di hadapannya itu bukan cuma cantik dan seksi, tapi juga berhati mulia.

Cocoklah dikenalin ke ibuk jadi calon mantu...

"A-anu.., kalau aku-"

"Ooww.., tidak usah dikenalkan, aku tahu kau itu adalah pria bodoh tidak bertanggung jawab yang melalaikan tugas! Cepat kembali kerja dan jangan ganggu aku! Hush! Hush!" ketus Karin pada pria itu. Ia kembali memakai kacamata hitamnya dan membenarkan posisi duduknya. Teman-teman gadisnya yang lain pun tertawa melihat betapa teganya teman merah mereka itu.

Kretak!

Betapa hancur hati Sasori, ia kira gadis di depannya adalah malaikat, ternyata....., dia lebih menyeramkan dari Valak.

Sasori pun pergi dengan perasaan hancur.

"Jam berapa sekarang Nami-chan?" tanya Karin yang sudah mulai kehabisan kesabaran menunggu anak-anak kedokteran datang.

"Mmm.., 12.30.."

"Huh! Semakin panas disini.., mana anak kedokteran? Mana anak farmasi? Mana bocah-bocah Senat? Mereka semua belum ada batang hidungnya sama sekali, katanya kumpul jan 12.00, sudah lewat 30 menit! Dasar lambat!!" keluh Karin.

Nami dan Robin hanya bisa diam dan mendengar keluhan Karin tanpa berani menyela, mereka masih sayang nyawa.

Bruuuummm..

Karin terlihat begitu antusias ketika melihat sebuah Van berwarna pink melaju menuju ke tengah lapangan di dekatnya. Ia yakin sekali van itu  berisi anak-anak kedokteran.

Dan ia yakin sekali Kouhai kesayangannya ada disana, kalau ada Hinata, geng seksinya akan lengkap.

"Ayo teman-teman, kita jemput Hinata-chan!" ajak Karin pada kedua sahabatnya yang dengan senang hati mengekor padanya.

You Are My Ex Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora