FOUR. KESELEO

27 1 1
                                    

Freya memasuki kelas dengan wajah badmood .

"Aaaa Mommy Freyaa bete sebete-betenya. Gimana nggak bete coba, di tengah perjalanan yang panjang untuk ke kelas tercinta. Ehh gue keseleo cuyy, KESELEO!. Sakit banget kamvret. Lagian kenapa anak-anak jahat banget sih sama gue. Pas kesleo bukannya nolongin, eh malah diketawain. Emang dasar, makhluk-makhluk aneh lo pada. Aduhh Mom, malangnya nasib anakmu ini. Hiks"

Dengan segera ku ambil tas setelah memasukkan buku dan kawan-kawan ke dalamnya.

Gue mau ke kelasnya Kak Daniel.

"KAK DANIELL" teriakku setelah sampai di depan kelasnya tanpa memperdulikan tatapan orang-orang. Sedangkan Daniel, ia tengah asik mendengarkan musik dari ear phone nya. Ia mengetuk-ngetukkan jarinya di meja sejalan dengan tempo lagu yang masuk pada pendengarannya. Bahkan karena terlalu asik, ia tak memperdulikan lingkungan sekitarnya. Sekilas ia seperti mendengar suara seseorang memanggil namanya.

Itu suara kok kayak si adek durhaka yaa

Beberapa saat setelah ia mengecilkan volume, tak ada suara yang memanggilnya.

Ahh mungkin cuma salah denger kali

"KAK DANIELL, Hiks" Freya kembali memanggil kakaknya dengan air mata yang terurai.

Daniel menghentikan aktivitasnya saat akan menambah volume musik yang didengarkannya. Ia segera mengalihkan pandangannya ke pintu kelas dan menemukan sang adik berdiri memelas dengan wajah yang memerah. Ia segera berlari menemui adiknya dengan terburu-buru.

"Loh dek lo kenapa?"

"Hikss. Kak Daniel anterin aku pulang kak" ucap Freya saat setelah ia mendekap kakaknya dengan erat.

"Kamu kenapa sih dek ? Tiba-tiba nyamperin kakak sambil nangis-nangis gitu. Ada apa?"

Ntar lama-lama jadi banjir nih kelas

"Kaki aku kak,hiks. Sa sakit banget,hiks"

Daniel yang panikpun berusaha menenangkan adik crewetnya.

"Cup cup cup. Jangan nangis disini dong dek. Kan malu, ntar kalo disini jadi banjir gara-gara air matamu gimana. Kan nggak lucu, ayolahh dek berhenti nangisnya"

Aku yang bingung mendengar penjelasan kak Daniel berhenti terisak sesaat

"Emang bisa gitu ya kak?"

Tiba-tiba Kak Daniel malah cengengesan cuyyy. Cengengesan.

Njir, adeknya lagi kena musibah gini dia malah cengengesan. Dasar kakak durhaka lu.

"Ehehe. Nggak tau juga sih dek"

"AAAAAA KAK DANIELL"

"Sssstt. Jangan teriak-teriak elahh dek. Malu diliatin banyak orang"

Benar saja mereka menjadi pusat perhatian. Karena merasa malu Freya menenggelamkan kepalanya di dada sang kakak.

"Kak, gendong aku. Cepetan"

"Dih, ogah banget, berat tauu"

"Aaaaa kak Daniel jahat, nanti aku bilangin ke Mom kalo kakak nggak bisa jadi kakak yang baik buat aku, nggak bisa jagain aku, ngga-"

"Oke oke kakak gendong"

"Ngerepotin banget sih jadi adek"

"Bodoamat"

***

Hari berikutnya Freya tidak masuk sekolah dengan alasan masih sakit. Dari pagi sampai sore ia habiskan waktunya di kamar. Tidur, main game, buka sosmed, selebihnya ia habiskan untuk guling-guling di kasurnya untuk mengisi waktu luang. Maklum, dikarenakan dirinya adalah orang yang kurang kerjaan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Grasping The WindWhere stories live. Discover now