Shichi

3.2K 370 3
                                    

(Y/n) masih berada di mansion milik Akashi, dari setengah jam yang lalu sudah selesai mengerjakan tugas kelompok.

Sekarang gadis itu tidak tahu harus melakukan apa, ia hanya menatap sekeliling kamar Akashi. (Y/n) merasa takjub akan kamar pemuda crimson itu.

"(Y/n)." panggil Akashi.

Yang namanya merasa dipanggil menoleh ke sumber suara.

"Ne, Akashi-san. Nani desu?" Tanya (y/n).

Akashi memandang (y/n) dengan tajam membuat gadis itu merasa gugup, sebenarnya (y/n) ingin membuktikan kepada teman-temannya kalau Akashi itu tidak sekejam yang mereka kira.

"Betsuni. Lupakan saja."

Akashi kembali berkutik dengan buku bacaannya lagi. Sedangkan (y/n) memandang pemuda itu bingung.

"Hontou? Tidak jadi bertanya?" kata gadis itu memastikan.

"Ya."

(Y/n) menggedikkan bahunya dan kembali membaca buku yang ia pegang, ia tidak menyadari bahwa Akashi sedari tadi meliriknya. Kemudian pemuda itu menggeleng pelan.

'Sepertinya mendapatkannya akan sangat menarik, mengetahui bahwa banyak siswa yang menyukainya. Aku harus menyingkirkan mereka satu persatu.'

Akashi menyeringai tipis.

✖ SKIP ✖ 

Karena (y/n) sudah puas berada di tempat Akashi, gadis itu memutuskan untuk pulang dari kediaman Akashi. Gadis itu diantar oleh supir Akashi, aslinya ia menolak tawaran Akashi tetapi karena Akashi memaksa (y/n) agar supirnya saja yang mengantar dengan terpaksa gadis bersurai (h/c) itu mengiyakan. Sebenarnya Akashi juga ingin mengetahui dimana rumah sang gadis.

Guratan oranye muncul di langit menandakan sang raja mentari ingin segera tidur dan berganti dengan sang bulan. (Y/n) memandang jalanan Kyoto dengan takjub, sore hari merupakan pemandangan yang membuatnya berkata 'wah' beberapa kali.

  ✖ ✖✖ 

Tak terasa ia sudah sampai di rumah milik keluarga [ Surename ]. Belum sempat (y/n) membuka pintu mobil tetapi ia di dahului oleh sang supir keluarga Akashi.

"Silahkan, nona." Sang supir membungkukkan badannya sopan.

"Ano... Arigatou paman." (Y/n) tersenyum lebar.

"Sudah tugas saya, nona. Saya permisi terlebih dahulu." Pamit sang supir.

"Ha'i, hati-hati paman."

Mobil milik keluarga Akashi melaju meninggalkan kediaman keluarga [ Surename ]. Sedangkan (y/n) mulai memasuki di rumahnya.

"Tadaima..." ucapnya sambil melepaskan sepatu.

"Okaeri, (y/n)-chan."

(Y/n) segera menghampiri seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

"Dari mana saja, (y/n)-chan?"

"Tadi baru saja menyelesaikan tugas kelompok, Okaa-san." Jawab gadis itu.

Nyonya [ Surename ] mengusap sayang surai (y/n), sambil tersenyum memandang anaknya.

"Sate, ima made iku to fuku o henkō shimasu.* Lalu makan, Okaa-san sudah menyiapkan makan malam."

(Y/n) mengangguk patuh lalu berjalan menuju kamarnya untuk melaksanakan perintah sang ibu. Selang beberapa menit kemudian ia kembali turun dan menuju ruang makan dimana sang ibu tengah menyiapkan berbagai hidangan.

Setelah selesai makan malam (y/n) menuju kamarnya, merebahkan dirinya di atas ranjang yang nyaman milik gadis itu. Ia menatap kea rah langit-langit kamarnya, menerawang tentang kejadian yang baru hari ini terjadi.

"Akashi itu baik, kenapa mereka takut padanya? Padahal ia tidak kejam." Gumam gadis itu.

Karena terlalu banyak memikirkan akhirnya (y/n) tertidur, ia menunggu kejutan apa keesokan harinya.


























Yahoooo, Yui back.

Sekian lama hiatus dari Blood love karena ujian, sekarang update lagi hoho

Semoga minna-san suka ne.

*Sate, ima made iku to fuku o henkō shimasu : Baiklah, sekarang naiklah dan ganti baju.



Sampai berjumpa di lain chapter~~

Jaa ne! 

Blood Love ∥ Akashi Seijurou x Reader ∥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang