Chapter 17

7.6K 674 38
                                    

“Hey, kau memasak omelete?” Ucap Harry yang melihat satu piring berisi omelete diatas meja tempatku memakan omelete tadi

“Yep. Kau mau? Akan aku masakkan jika mau.” Ucapku dengan senyum manis dan mengunci pintu rapat – rapat

“Tidak usah repot – repot. Aku memakan yang ini saja. Tadi Clastta tidak becus sekali. Dia belum memasakkan aku makanan.” Ucapnya dan melahap omeleteku. Aku mendekatinya.

Momen yang tepat.

Batinku berbicara.

Goda dia Emerald.

Show him youre perfect body.

“Ehm, bagaimana jika makannya nanti saja?” ucapku yang mulai duduk like a bitch.

Dia terhipnotis!

I got you Harry! Hahahaha

Tawa iblisku pecah dalam hati.

“Bagaimana jika kita.. melakukannya lagi? Untuk yang ke.. 4 kali?” ucapku dengan mulai membuka kancing – kancing bajunya. Dia tersenyum.

“Hey, kau penggoda yang bagus.” Ucapnya dan mulai mendekatkan kepalanya kepada kepalaku. Aku tertawa kecil bersamanya saat kening kita bersentuhan satu sama lain.

Tanganku mulai meraba kantongnya. Aku merasakan halusnya uang.

Oke! Sekarang atau tidak sama sekali Harry! Hahaha

“Cmon, follow me babe.” Ucapku dan mulai menggodanya. Menuju kamar.

I know, you know whats i mean right?

Aku mengunci pintu itu rapat – rapat. Dia terduduk di kasur itu. Aku mulai membuka bajuku sedikit demi sedikit. Aku hanya memakai lingerie sekarang. Tampaknya, dia tergoda dengan tubuh ini.

Kau masuk perangkapku Harry. Hahaha

Aku duduk di sebelahnya, menyentuh wajahnya agar mengikutiku untuk tidur. Dia mengikutiku.

Kau harus tau. Kamarku dilengkapi oleh cctv. Jadi, disaat dia kembali lagi kepada Clastta, aku bisa menghancurkannya lagi. Hahaha.

Aku mulai membuka kancing bajunya lagi. Meraba dada bidangnya. Dia tereaksi. You know?

Dia mulai menyentuh wajahku.

Kami semakin dekat.

Dekat..

Dekat..

Dan..

“Holy shit!” teriaknya. Aku kaget mendengarkan teriakannya yang cukup keras itu. Aku berdiri dari posisi tidurku.

“Hey? Kau kenapa sayang?” ucapku dengan lembut

“Tunggu disini Emerald.” Ucapnya dan tersenyum kepadaku. Aku hanya terdiam layaknya orang bodoh.

“Who are ya?” ucapnya dengan menaruh telefon di depan telinganya. Fuck. Itu menghalangi uangku.

“Apalagi Paul? Gosh kau menggangguku.” Ucapnya lagi dengan sedikit marah

“Harus sekarang?”

“Lagu baru lagi?”

“No.  Aku tidak bisa.” Great Harry! Kau memang lelaki yang sangat pengertian hahaha

“Erghhh. Ya ya. 5 menit lagi aku sampai.” What the fuck are you saying whore?

“Maaf Emerald. Aku tidak bisa hari ini. Nanti malam aku jemput kau.” Ucapnya dan mencium keningku, mengambil hoodienya, dan keluar dari rumahku

The France[Harry Styles]Where stories live. Discover now