[37] His Family | ✅

2.4K 183 32
                                    

This is for adindaashab thanks for all the supoort 💞

Comment dan Vote kalian akan selalu jadi bahan semangat aku buat lanjutin ini FF dan selebihnya aku harap kalian bisa respect sama seluruh penulis di Wattpad, karena jujur susah loh buat bikin 1 part dari sebuah cerita 😄😄😄

Comment dan Vote kalian akan selalu jadi bahan semangat aku buat lanjutin ini FF dan selebihnya aku harap kalian bisa respect sama seluruh penulis di Wattpad, karena jujur susah loh buat bikin 1 part dari sebuah cerita 😄😄😄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HOLLY MOLLY FUCK (I'm sorry I'm swearing) SCARED TO BE LONELY IS REACHED 3K VIEWERS!!!!

IM FUCKING (I'm sorry for swearing again) SCREAMING!!!

---

"aku sungguh tak menyangka akan berdiri disini, memegang ini" aku melirik sebentar pialaku "tapi sungguh aku tak bisa mengucapkan banyak kata-kata, dari dalam hatiku terdalam aku ingin mengucapkan banyak terimakasih pada managerku Juan, Nick dan orang-orang yang selalu mendukungku dari sejak aku bukan siapa-siapa hingga seperti ini. Terimakasih banyak!" aku turun dari panggung, dan Juan langsung saja memelukku "kau sangat pantas angel" bisiknya.

Besoknya aku bangun dengan secangkir kopi ditanganku, aku sudah siap untuk aktivitasku hari ini, dan ketika aku akan melangkah menuju dapur. Aku mendapatkan pemandangan yang sungguh membuat hatiku meleleh.

Aku mengangkat rangkaian bunga mawar merah, bunga favoritku. Membawanya kepinggir jendela besar, beberapa kali memotretnya kemudian mencoba menghubungi Martijn, namun sebelum aku menghubunginya aku sudah mendapatkan pesan darinya.

Bae : Congratulations babe, you deserve that. Model of the year wow.

PS : today im super busy i'll call you later!

Aku menaruh ponselku disamping, kemudian Juan masuk begitu saja tanpa aku ketahui "Juan" kataku kaget.

"hei, oh kau sudah mendapatkannya" Juan menghampiriku kemudian mencoba untuk memetik bunga pemberian Martijn.

"hey!!! jangan dirusak" aku memukul tangan Juan sebelum ia menyentuh bungaku.

"kenapa" tanya Juan sedikit kesal, kemudian aku memeluk rangkaian bunga pemberian Martijn dalam pelukkanku, menunjukkan pada Juan bahwa ini sangat berarti.

"Ju bisakah kau memotretku" Juan memutar matanya kemudian mengulurkan tangannya.

"mau tidak" tanyaku sebal.

"iyah iyah aku mau mana sini berikan ponselmu" balasnya tak kalah sebal.

Juan beberapa kali mengambil fotoku dengan berbagai gaya dan seketika ia melemparkan ponselku begitu saja ketika aku tak mau berhenti difoto, aku tertawa melihat Juan yang teramat kesal. Kemudian menghampirinya.

"bagaimana Martijn bisa mengirimku bunga indah ini" tanyaku sambil berjalan kedapur namun tak melepaskan bouquetnya dalam pelukkanku.

Juan mengangkat alisnya "siapa lagi bukan aku, lagi-lagi ia mengganggu waktu tidurku".

Scared To Be Lonely [Martin Garrix] ✔Where stories live. Discover now